Wouw! Malaysia Tertarik Garap Tol Cileunyi-Solo

Sabtu, 13 Mei 2017 – 05:05 WIB
Ilustrasi jalan tol. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Malaysia tertarik untuk berinvestasi jalan tol di Indonesia. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ mengatakan bahwa pada 28 April lalu, perusahaan Malaysia United Engineers Berhad (UEM Group) melayangkan proposal untuk mengajukan investasi jalan tol.

Mereka ingin berinvestasi untuk ruas tol Cileunyi-Solo. ”Ruas tol itu dibagi menjadi dua paket pengerjaan. Yakni Cileunyi-Cilacap dan Cilacap-Solo,” katanya kemarin (12/5).

BACA JUGA: Produksi Minyak Indonesia Terancam Habis

Untuk paket pertama, Jasa Marga akan menjadi lead-nya. Sementara UEM Group akan mendampingi. Sementara untuk ruas tol Cilacap-Solo, UEM Group yang akan menjadi lead. Mereka juga akan didampingi BUMN dan perusahaan lokal.

Herry mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung mengambil keputusan untuk menerima tawaran investasi tersebut.

BACA JUGA: Laba Bersih Rp 88 Miliar, Prodia Sebar Dividen Rp 26 Miliar

Menurutnya, setelah mendalami proposal itu, ternyata masih ada beberapa poin yang harus dikonfirmasi langsung kepada UEM Group. Menurut Herry, ada beberapa ketentuan investasi yang harus dipenuhi calon investor.

”Yang pertama, mereka harus layak secara ekonomi financial, mereka harus mampu, dan mereka harus punya jaringan,” ungkap Herry.

BACA JUGA: Gandeng Kioson, Jiwasraya Luncurkan JS Mikro Sahabat

Dari tiga poin itu, Herry menilai bahwa secara jaringan, UEM Group punya jaringan yang cukup baik. Secara kemampuan juga, sebagai perusahaan pelat merah di bidang infrastruktur besar, UEM Group punya kapasitas untuk membangun jalan tol tersebut.

Terlebih, ini bukan proyek UEM Group pertama di Indonesia. sebelumnya, UEM Group juga pernah mengerjakan proyek ruas tol Cipali.

Poin yang masih menjadi pertanyaan adalah rencana detail investasi mereka. Karena bertajuk proyek prakarsa, proyek harus sesuai dengan keinginan si pemrakarsa, yaitu UEM Group. Hal ini yang masih perlu dielaborasi lebih lanjut.

”Mereka mengajukan Cileunyi-Cilacap lalau Cilacap-Solo. Sednagkan kita inginnya sejauh mungkin. Minggu depan kita undang untuk mengonfirmasi ini,” ujar Herry.

Herry juga akan mengonfirmasi soal kesediaan calon investor itu untuk membiayai pengadaan tanah yang akan digunakan untuk ruas tol tersebut. Ini jadi penting karena tanpa adanya tanah, proyek bisa berjalan. ”Untuk pengadaan tanah ini kan, tidak bisa dibiayai ELMAN. Ini tidak masuk PSN (proyek strategis nasional),” ungkap Herry.

Setelah melakukan pemeparan nanti, BPJT akan melakukan evaluasi sebelum nantinya diajukan kepada menteri.

Jika disetujui dan proses penentuan lokasi (penlok) sudah diselesaikan, proyek sudah bisa berjalan. ”Kalau penlok sudah disetujui, sudah bisa lelang. Kalau belum, kita tidak bisa maju,” ucap Herry. (and)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Ukur Kinerja BP Batam Lewat Target Investasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler