JAKARTA - Kegagalan dalam pencatatan saham perdana PT Garuda Indonesia (GIAA) akan menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) berikutnyaPemerintah juga berjanji untuk terus memperbaiki transparansi dalam IPO BUMN.
"Saya baru bicara dengan Menkeu, kami akan evaluasi dalam IPO berikutnya
BACA JUGA: Toyota Rush Diburu, Dealer Naikkan Harga
Ada beberapa perusahaan yang sudah dapat perhatianDi hari pertama pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GIAA berada di level Rp 620 per lembar, atau jauh melorot dari harga pembukaan Rp 750
BACA JUGA: PT KAI Hiasi Kereta dengan Motif Batik
GIAA bahkan sempat menyentuh level terendah Rp 580BACA JUGA: Garuda Bahagia, Penjamin Merana
Yakni, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Securities, dan PT Bahana Securities.Hatta mengatakan, perbaikan transparansi IPO BUMN bukan dimaksudkan untuk memperketat prosedur IPO"Diperketat itu jangan diartikan negatifBukan diartikan dipersulit masuk IPO atau right issue, tidak begitu," kata Hatta.
Dia mengatakan, BUMN tetap dibutuhkan di pasar modal karena selain bisa mendapatkan permodalan, juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan"Karena banyak yang mengawasi, biasanya setelah masuk pasar modal itu meningkat yield-nyaKarena mereka terpaksa untuk transparan dan akuntabilitasnya tinggi," kata Hatta,
Ia menambahkan, dengan kapitalisasi yang besar, BUMN juga bisa membantu memperkuat pasar modal"Jadi tidak gampang menjadi bubble," katanya
Mengenai harga saham GIAA, Hatta masih berharap bisa rebound"Biarkianlah mekanisme pasar modal bekerjaTentu kita harapkan lebih tinggi dari itu, saya harapkan itu akan meningkat nanti," katanya(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Balik Arah di Injury Time
Redaktur : Tim Redaksi