”Saat ini kapasitas produksi plastik kemasan berbahan polypropylene atau Biaxially Oriented Polypropylene (BoPP) 80 ribu ton per tahun
BACA JUGA: Industri Surat Kabar Kian Optimistis
Dengan tambahan 20 ribu ton lagi, maka nantinya akan menyentuh angka 100 ribu ton per tahun,” tutur Henry Halim, President Director IPOL di Gedung Bursa Efek (BEI) Jakarta.Saat ini lanjut Henry, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan pabrik baru BOPET dan metalizing, di Purwakarta, Jawa Barat
BACA JUGA: Siapkan Empat BUMN Akuisi Inalum
Dana capex itu, bersumber dari hasil penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO)IPOL baru saja melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melepas sebanyak 2,3 miliar saham baru ke publik, dengan harga penawaran sebesar Rp 210 per saham
BACA JUGA: BMW Rajin Rilis Produk Baru
Dari penerbitan saham itu, perseroan mendapat suntikan dana segar senilai Rp 483,037 miliarDimana Rp 450 miliar dialokasikan untuk capex, sementara sisanya untuk modal kerja“Komposisinya Rp 350 miliar untuk pembelian dan mesin serta peralatanSementara Rp 100 miliar digunakan untuk pelunasan pinjaman PT CIMB Niaga,” lanjut Henry.Pabrik BOPET, menurut Hendry sudah mulai dikerjakan pada April 2009, dimana sumber pendanaan kala itu menggunakan fasilitas pinjaman dari CIMB NiagaSetelah dana IPO diperoleh, perseroan akan melunasi utang, serta melakukan pembangunan lanjutan dari pabrik tersebutSebelum membangun pabrik BOPET, penjualan perseroan ditopang oleh produksi plastic kemasan berbahan Polypropylene
Dimana perseroan telah memiliki tiga pabrik, yaitu satu di Purwakarta berkapasitas 45 ribu ton dan dua lagi di China, masing-masing Kunning City, Provinsi Yunnan berkapasitas 10 ribu ton serta Suzhou City, Provinsi Jiangsu berkapasitas 25 ribu ton“Selesainya pabrik BOPET, akan membuat kapasitas total produksi kami menjadi 100 ribu ton pada 2011,” imbuh Hendry.
Adanya tambahan kapasitas tersebut, lanjut Henry, akan membuat perseroan mampu memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggiDimana permintaan pasar BOPETdi 2011mencapai 2,6 juta ton di seluruh duniaSedangkan BOPP sebesar 6,5 juta ton di seluruh IndonesiaSaat ini, perseroan tercatat memiliki 150 klien untuk produk BOPP, yang merupakan perusahaan besar di seluruh dunia“Adanya produksi BOPET, akan membuat penjualan kami bertambah,” tukasnya.
Hendry menerangkan, selama periode Januari - Mei 2010, perseroan meraih kinerja yang positifPenjualan misalnya tercatat meningkat 49,6 persen menjadi Rp 675,4 miliar disbanding periode sama tahun lalu, sebesar Rp 451,6 miliarVolume penjualan BOPP juga tercatat mencapai 31.251 ton atau naik 62,81 persen dari periode sama 2009.
Peningkatan penjualan itu, membuat laba bersih yang dibukukan perseroan selama lima bulan pertama 2010 melonjak 126,5 persen menjadi Rp 101,2 miliar dari Rp 44,7 miliar periode sama tahun lalu“Peningkatan tajam, seiring dengan peningkatan volume penjualan dan peningkatan efisiensi poduksi yang kami lakukan,” tegas Hendry(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada Pemalsuan Franchise Waralaba
Redaktur : Tim Redaksi