jpnn.com - JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mempertanyakan kepada para jenderal senior kepolisian tentang alasan ikut-ikutan membuat turnamen sepakbola dengan label Piala Bhayangkara.
“Apakah polri sudah tidak punya kerjaan lagi sehingga harus latah ikut-ikutan membuat turnamen sepakbola? Padahal, ancaman terorisme masih tinggi dan angka kejahatan masih sangat tinggi, Januari 2016 saja ada 34 orang dibunuh pelaku kejahatan, bahkan di Januari 2015 ada lima anggota Polri dibunuh pelaku kejahatan,” kata Neta S Pane, Rabu (3/2).
BACA JUGA: Menteri Yuddy Wajibkan Pejabat Tinggi Ikut Lemhanas
Selain itu lanjutnya, juga muncul pertanyaaan, dari mana Polri mendapatkan dana untuk membiayai Piala Bhayangkara yang nota-bene biayanya tidak sedikit, bisa mencapai ratusan miliar. Sementara selama ini Polri selalu mengeluh kekurangan dana operasional, bahkan untuk bahan bakar mobil patroli saja Polri hanya mampu memberikan lima liter premium perhari.
“Ironisnya, kok bisa-bisanya polri membuat Piala Bhayangkara yang menghabiskan dana ratusan miliar rupiah. Apakah elit-elit Polri tidak memahami perasaan jajaran kepolisian di lapangan yang terpaksa harus pungli untuk menutup biaya operasionalnya, sementara di atas asyik-asyikan menghambur-hamburkan ratusan miliar untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya?,” tanya Neta.
BACA JUGA: Surya Paloh: You Atur-aturlah
Menurutnya, sangat disayangkan, jika Polri menghambur hamburkan uang tanpa manfaat yang jelas. Sebab turnamen sepakbola Piala Bhayangkara tidak ada manfaatnya bagi institusi Polri maupun anggota Polri secara keseluruhan.
“Yang ada justru akan mempermalukan institusi Polri, jika honor pemain dan hadiah untuk pemenang tidak diberikan tepat waktu, seperti beberapa turnamen sepakbola terdahulu," ungkapnya.
BACA JUGA: Akui Sejak Awal Sudah Pecah Kongsi
Untuk itu IPW menyarankan Kapolri harus membatalkan Piala Bhayangkara yang rencananya dimulai di Palembang, Sumatera Selatan pada 27 Februari 2016. Polri tidak perlu pencitraan dengan membuat turnamen sepakbola dan berharap Polri konsentrasi saja dengan tugasnya menjaga kamtibmas, mendeteksi kemungkinan serangan teror bom dari ISIS dan menekan angka kriminalitas yang kian tinggi.
“Dari pada dana ratusan miliar rupiah untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya, lebih baik dananya dialokasikan untuk memperbanyak patroli polisi di daerah-daerah rawan dan strategis, yang jelas-jelas bermanfaat untuk masyarakat." ujarnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Jokowi, KPAI: Indonesia Darurat Kejahatan Seksual pada Anak
Redaktur : Tim Redaksi