jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai kasus peredaran narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa lebih parah dari Ferdy Sambo.
"Kasus Teddy Minahasa Ini lebih parah, karena Ferdy Sambo soal harga diri," kata Sugeng saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (15/10).
BACA JUGA: Penangkapan Irjen TM Bukti Reformasi Kultural di Polri, Komisi III DPR Apresiasi Kapolri
Sugeng mengatakan Irjen Teddy Minahasa terjebak dengan kehidupan hedonisme.
Sebab, kata dia, Teddy tercatat menjabat sebagai Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI).
BACA JUGA: Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Irjen Teddy Minahasa Belum Ditahan di Polda Metro Jaya
Menurut Sugeng, mengelola klub moge membutuhkan biaya yang besar.
"Teddy ini menurut saya terjebak situasi hidup yang tidak sepadan, hedon, karena dia Ketua Harley Davidson Club Indonesia. Adapun mengelola Harley Davidson itu biayanya besar," ujar Sugeng.
BACA JUGA: Terungkap Irjen Teddy Minahasa Edarkan 5 Kg Sabu-Sabu di Daerah Ini, Jangan Kaget
Sugeng mengatakan gaji dan tunjangan Irjen Teddy tidak sepadan dengan biaya untuk mengelola klub moge.
"Gaji dengan tunjangan kerja bintang dua itu paling tinggi Rp 40 juta," ujar Sugeng.
Di sisi lain, tindakan yang dilakukan Irjen Teddy Minahasa menunjukkan reformasi kultural Polri itu tidak akan selesai.
"Arogansi kekuasaan, penyalahgunaan kewenangan itu bagian dari sikap kultural yang harus direformasi. Ini sangat miris," pungkas Sugeng Teguh Santoso.
Saat ini, Irjen Teddy Minahasa telah berstatus tersangka kasus narkoba itu. (cr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama