TEHERAN - Iran menyiapkan langkah-langkah untuk menanggapi penjatuhan sanksi seputar program nuklirnyaRencananya, parlemen melakukan pemungutan suara terkait dengan pengusiran duta besar Inggris untuk Teheran.
"Bangsa Iran tidak akan menyerah dan tidak bakal membiarkan langkah sekecil apa pun untuk mengebiri hak-hak kami sebagai bangsa
BACA JUGA: Paman SMS Diganjar 20 Tahun
Khususnya dalam hal program nuklir," tegas Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam pidato yang disiarkan televisi lokalDi parlemen Iran, di mana sejumlah anggotanya meneriakkan "Matilah Inggris", disusun undang-undang (UU) darurat yang mendesak pengusiran duta besar Inggris untuk Teheran
BACA JUGA: Revolusi Kedua Mesir, Desak Pengganti Mubarak Mundur
Jika disetujui dalam pengambilan keputusan yang dijadwalkan Minggu (27/11) dan mendapatkan lampu hijau dari Dewan Garda Nasional, UU tersebut akan menurunkan hubungan diplomasi Inggris dan Iran ke level terendah atau charge d'affairesBACA JUGA: Barat Beri Sanksi, Iran Cuek
Sanksi terakhir yang diumumkan Senin (21/11) oleh Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, dan Kanada adalah tekanan lebih kuat kepada sektor keuangan IranAS dan Inggris Raya menggunakan UU antiteroris untuk menarget bank sentral Iran dan institusi keuangan lainnya.
Sekutu dekat Iran, Tiongkok, menyatakan penolakannya atas perluasan sanksi terhadap IranJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin kemarin (23/11) mengatakan, Tiongkok selalu menolak sanksi unilateral terhadap Iran dan juga memilih berseberangan dengan yang terakhir
Liu menambahkan, penjatuhan sanksi tidak akan menyelesaikan masalah nuklir Iran dan semua pihak harus mendahulukan dialog(cak/c9/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yingluck Batal Mohon Ampunan untuk Thaksin
Redaktur : Tim Redaksi