Iran Izinkan Reaktor Nuklirnya Diperiksa

Jumat, 21 Agustus 2009 – 15:07 WIB
IZIN - Pemerintahan Iran yang baru, yang masih di bawah Presiden Mahmoud Ahmadinejad (tengah), setelah sempat menolak beberapa waktu lamanya, akhirnya membolehkan juga tim pemeriksa PBB melakukan inspeksi ke reaktor nuklirnya. Foto: EPA.
TEHERAN - Setelah cukup lama hanya sibuk menolak tuduhan bahwa mereka memproduksi senjata nuklir, pemerintah Iran akhirnya 'menyerah' dan berupaya bersikap lebih terbukaHal itu setidaknya ditunjukkan dengan memberi izin kepada sejumlah petugas pemeriksa PBB untuk bebas memeriksa beberapa reaktor nuklirnya.

Seperti dirilis situs Al Jazeera, Jumat (21/8), berdasarkan berita AFP, tim pemeriksa PBB tersebut baru-baru ini bahkan sudah selesai melakukan pengecekan terhadap salah satu reaktor nuklir yang hampir rampung, yakni reaktor Arak di kawasan Iran bagian tengah

BACA JUGA: Hadapi Badai, AS-Kuba pun Bekerjasama

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh sejumlah diplomat luar negeri Iran.

Para diplomat yang tak ingin namanya dicantumkan tersebut, antara lain menyebutkan bahwa kunjungan tim inspeksi dari IAEA (International Atomic Energy Agency) itu berlangsung pekan lalu
Kunjungan itu dinyatakan bisa terlaksana, setelah pemerintah Iran yang dipimpin Presiden Mahmoud Ahmadinejad mencabut larangan yang sebelum ini mereka terapkan.

Lebih jauh, masih berdasarkan keterangan diplomat luar negeri tersebut, pemerintah Iran juga setuju membiarkan tim dari IAEA untuk tetap memonitor operasi reaktor nuklir itu

BACA JUGA: Hampir 2.000 Anak di Cina Keracunan Logam

Iran bahkan membolehkan para pemeriksa dari PBB untuk mengawasi pula reaktor nuklir lainnya yang terutama fokus pada aktivitas pengayaan uranium, yaitu reaktor Natanz.

"Fasilitas penampungan dan tindakan pengawasan juga telah di-update sebagaimana keinginan lembaga (pemeriksa) tersebut," tutur salah seorang diplomat yang menjadi narasumber itu pula
Sementara itu, pihak IAEA sendiri masih menolak memberikan komentar terhadap laporan pemeriksaan tersebut.

Reaktor Arak yang berkekuatan 40 megawatt, selama ini terutama dikenal memproduksi material untuk bahan bakar nuklir, yang lebih jauh disebut-sebut juga bisa digunakan sebagai bahan pembuat senjata (nuklir)

BACA JUGA: Tak Ada Penyesalan bagi John Yettaw

Sejauh ini, pemerintah Iran menegaskan bahwa reaktor ini hanya membuat isotop yang murni digunakan untuk bidang pertanian serta medis.

Namun demikian, banyak negara Barat selama ini khawatir serta menduga bahwa fasilitas tersebut bisa saja digunakan Iran untuk mengembangkan program senjata nuklirSebaliknya, Iran pun senantiasa membantah tuduhan itu, serta tak mempedulikan ancaman sanksi Dewan Keamanan PBB dan terus saja melakukan pengolahan uranium di sana(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres Afghanistan Berlangsung dalam Ketegangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler