Anggota Kelompok Tani Otombamba, Maxi ditemui di lokasi perkebunannya mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini lahan mereka sudah tidak diairi akibat saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik
BACA JUGA: Sewa Kantor Pemprov Papua Barat Habiskan Rp14 Miliar
"Kebun kami mulai kekeringanBACA JUGA: Anas Terima Gelar Kapita Fora Madiyahi
Ternyata ketika kami cek di hilir bendungan irigasi terlihat sudah amblas diterjang hujan beberapa hari terakhirBACA JUGA: Tolak Perkebunan Sawit, Warga Datangi Bupati Tala
Ditambahkan, para petani sebagian tertolong karena dalam beberapa hari terakhir ini hujan yang mengguyur sehingga tanaman bisa kembali bertumbuhIa mengatakan, tanaman sayuran yang dibudidayakan oleh kelompok tani yakni Kelompok Tani Ombak I dan Ombak II di lokasi ini antara lain, kangkung darat jenis serimpi atau 808, pare, sawi, tomat, lombok serta jagungSemuanya dipasok untuk kebutuhan masyarakat kota Ende dan sekitarnya
Jika semua tanama rusak, imbuh dia, maka petani akan mengalami kerugian sekitar Rp5 juta hingga Rp7,5 juta per minggunyaJumlah itu biasa diterima para petani dari menjual hasil kebun mereka ke pasar.
"Dalam setahun kami bisa panen sepuluh kaliIni khusus untuk tanaman kangkung belum lagi sayuran lainnyaDan hampir setiap hari para pembeli langsung membelinya di lokasi perkebunanKalau dilihat jika tanggul irigasi tidak diperhatikan maka jelas tanaman sayur yang kami kerjakan akan mati totalKarena itu kami harap pemerintah bisa membantu kami dalam hal memperbaiki tanggul tersebut," kata Hendrikus Raki, Ketua Kelompok Tani
Sementara itu pantauan Timor Ekspress (JPNN Grup) di lokasi, irigasi tanggul yang terletak di Sokomaki, Kelurahan Lokoboko, Kecamatan Ndona, mengalami kerusakan akibat diterjang airMenurut Junaidi, salah seorang masyarakat Sokomaki, jika tidak diantisipasi bisa berakibat fatal dengan jebolnya tanggul tersebut jika hujan terus mengguyurKarena itu, perlu ada normalisasi kali yang ada karena akan berdampak pada hantaman banjir ke tangul tersebut.
"Saat hujan beberapa hari lalu, sudah membuat tangul jebol sehingga aliran air ke Nanganesa dan Otombamba tidak berjalanKalau tidak diperbaiki atau dinormalisasi kali ini pasti akan jebol juga," kata Junaidi.(kr7/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel Santika Terbakar, Tamu Berhamburan
Redaktur : Tim Redaksi