jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut nama 5 orang WNI dalam daftar fasilitator keuangan ISIS yang beraktivitas di Indonesia, Suriah, dan Turki.
Menyikapi hal tersebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan pemantauan terhadap 5 WNI dimaksud.
BACA JUGA: Sumber Dana ISIS Terungkap, 5 WNI Masuk Daftar Hitam AS
Kepada Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan dua di antara 5 orang WNI tersebut pernah diproses hukum di Indonesia oleh Densus 88 Antiteror Polri.
"Yang diproses hukum di Indonesia oleh Densus 88 ada dua orang," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/5).
BACA JUGA: ISIS Muncul Lagi, 1 Perwira dan 10 Prajurit Jadi Korban
Dua orang tersebut, yakni Ari Kardian, status sudah dibebaskan terkait kasus memfasilitasi pengiriman orang ke Suriah.
Irjen Dedi mengatakan Ari sudah dua kali diproses hukum.
BACA JUGA: AKBP Hendy Ungkap Kesaktian Briptu Hasbudi, 2 Perempuan Terseret
“Hukuman pertama dan yang kedua itu selama 3 tahun," kata Dedi.
Yang kedua, yakni Rudi Heriadi yang pada 2019 pernah divonis 3,5 tahun dan baru bebas karena deportasi dari Suriah.
Irjen Dedi mengatakan dua orang lainnya berjenis kelamin perempuan bernama Dwi Dahlia Susanti dan Dini Ramadani, diyakini berada di Suriah.
"Dua perempuan ini diyakini kuat saat ini berada di Syria (Suriah), diketahui dari dokumen perjalanannya," ungkap Dedi.
Satu lagi bernama Muhammad Dandi Adiguna, diperoleh informasi berada di Suriah.
"Berdasarkan keterangan ayahnya, Muhammad Dandi Adiguna sudah di luar negeri mungkin juga di Suriah," ujar Dedi.
Densus 88 Antiteror Polri sudah melakukan pemantauan terhadap kelima orang tersebut.
Hubinter NCB Polri, lanjut Dedi, bekerja sama dengan Interpol luar negeri tempat fasilitator keuangan ISIS itu diduga menetap.
"Densus sudah melaksanakan pemantauan terus ke-5 WNI tersebut. Khusus yang diduga masih berada di luar negeri akan dikomunikasikan antara Hubinter NCB dengan interpol di negara-negara yang diduga tempat WNI tersebut," kata Dedi.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah mengetahui profil 5 orang tersebut yang memang terlibat dalam jaringan FTF ISIS.
Sebelumnya, Departemen Keuangan AS menyebut 5 WNI tersebut berperan dalam memfasilitasi perjalanan anggota ISIS ke Suriah dan wilayah operasi mereka yang lain.
Mereka juga disebut melakukan pengiriman dana untuk mendukung kegiatan milisi ISIS di kamp-kamp pengungsi Suriah. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu