jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pergerakan Khilafatul Muslimin termasuk dalam golongan invisible crime atau kejahatan yang tak terlihat.
Irjen Fadil mengatakan Khilafatul Muslimin bergerak di bawah bayangan dan kegelapan, berbaur dengan praktik-praktik sosial, politik, ekonomi, keagaaman, dan kemasyarakatan.
BACA JUGA: Operasi Patuh Jaya 2022, Irjen Fadil Beri Perintah Khusus kepada Kombes Sambodo
"Dalam tataran permukaan tidak terlihat dan tak bisa diamati. Sering tidak tampak sebagai bentuk pelanggaran hukum," kata Fadil pada Kamis (16/6).
Pria kelahiran Makassar yang berpengalaman di bidang reserse itu menambahkan pergerakan Khilafatul Muslimin tampak indah di permukaan, tetapi memiliki akar yang merusak ekosistem lainnya.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Irjen Fadil Setelah Menangkap 5 Anggota Khilafatul Muslimin
Kelompok seperti Khilafatul Muslimin biasanya kerap menggunakan personal persuasi dan kewirausahaan dalam menjalankan aksi kejahatannya.
"Tidak ada yang tahu bahwa kejahatan ini sedang berlangsung, korbannya pun tidak menyadari bahwa dirinya menjadi korban," tutur Fadil.
BACA JUGA: Terungkap, Pimpinan Khilafatul Muslimin Ternyata Banyak Eks Napi Teroris
Polda Metro Jaya menangkap enam anggota Khilafatul Muslimin.
Salah satunya Abdul Qodir Hasan Baraja yang konon merupakan pimpinan tertinggi organisasi itu.
Selain Baraja, ada juga AS, AA, IN, F, dan SW. Mereka ditangkap di Bandar Lampung, Bekasi, Medan, dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Enam orang itu terancam penjara minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Dean Pahrevi