jpnn.com, MEDAN - Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Panca Putra mengisyaratkan adanya penambahan tersangka dalam kasus penggunaan alat uji cepat antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut.
Saat ini, para penyidik Polda Sumut masih terus melakukan pengembangan penyidikan kasus tersebut setelah sebelumnya menjerat beberapa tersangka.
BACA JUGA: Respons Kasus Alat Rapid Test Antigen Bekas, YLKI: Sungguh Keji
"Kami sampai saat ini masih terus melakukan pengembangan kemungkinan pihak-pihak lain yang diduga sebagai pelaku," kata Irjen Panca Putra, di Medan, Jumat (30/4).
Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus pelanggaran tindak pidana kesehatan tersebut.
BACA JUGA: Kasus Alat Bekas Antigen, Begini Reaksi Syarief Hasan
"Kemungkinan ke depan pengembangan tersangka itu mungkin saja," ungkap Irjen Panca.
Sebelumnya, Polda Sumut mengungkap kasus penggunaan alat uji cepat antigen bekas di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang oleh petugas PT Kimia Farma Diagnostik yang sudah dilakukan sejak Desember 2020.
Dalam kasus ini, pihak Polda Sumut telah menetapkan lima tersangka, masing-masing berinisial PM, DP, SP, MR dan RN.
Salah satu tersangka, berinisial PM merupakan Pelaksana Tugas Branch Manager Laboratorium Kimia Farma Medan yang berada di Jalan RA Kartini.
Sedangkan keempat tersangka lainnya merupakan pegawai kontrak dan pekerja harian lepas di kantor Kimia Farma tersebut. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Pegawainya Gunakan Alat Bekas untuk Tes Covid-19, Begini Reaksi Kimia Farma
Redaktur & Reporter : Boy