Irjen Suharyono Sebut Kematian Afif Maulana di Padang Bukan Akibat Dianiaya Polisi

Senin, 01 Juli 2024 – 08:57 WIB
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat jumpa pers di Padang, Minggu (30/6). ANTARA/FathulAbdi

jpnn.com, PADANG - Kasus kematian remaja bernama Afif Maulana yang ditemukan tewas mengenaskan di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang terus bergulir.

Terbaru, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan, siswa SMP berusia 13 tahun di Padang itu tewas karena meloncat dari jembatan.

BACA JUGA: Kasus Kematian Afif Maulana: Kalimat Benny Mamoto Seusai di Jembatan Kuranji

Hal itu disampaikan Suharyono saat mengungkapkan hasil penyelidikan polisi terhadap tewasnya siswa SMP di Kuranji.

Irjen Suharyono menyampaikan itu didampingi oleh para pejabat utama Polda Sumbar,serta Wakapolresta Padang AKBP Rully Indra Wijayanto.

BACA JUGA: Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati

Menurut Suharyono, kesimpulan penyebab kematian Afif Maulana sudah berdasarkan keterangan 49 saksi yang diperiksa polisi, pemeriksaan tempat kejadian perkara, serta berdasarkan hasil visum et repertum, dan autopsi terhadap jenazah Afif Maulana.

Dia menyebutkan 49 saksi itu terdiri dari personel Sabhara Polda Sumbar yang melaksanakan tugas patroli pencegahan tawuran pada saat kejadian, saksi umum, serta teman korban sebagai saksi kunci.

BACA JUGA: Nah, Loh, YouTube Dedi Mulyadi Dijadikan Bukti Kesaksian Palsu dalam Kasus Vina Cirebon

Saksi kunci berinisial A adalah teman korban yang berboncengan sepeda motor dengan Afif saat kejadian pada Minggu (9/6). Saksi A saat itu sebagai orang yang membonceng remaja itu.

Suharyono menyebut tepat ketika berada di atas jembatan Kuranji, korban dan saksi A terjatuh. Afif lantas disebut mengajak saksi A untuk melompat dari jembatan namun ditolak oleh A.

"Saksi kunci A menolak ajakan korban untuk melompat dari jembatan dan lebih memilih untuk menyerahkan diri kepada polisi, ini sesuai dengan keterangan saksi A," kata Irjen Suharyono di Padang, Minggu (30/6).

Selain itu, katanya, A juga tercatat dua kali menyampaikan kepada polisi bahwa temannya, Afif, melompat dari jembatan yang tingginya mencapai 12 meter.

Hal itu pertama disampaikan A saat dia diamankan oleh personel Sabhara di atas Jembatan Kuranji.

Kali kedua disampaikan A saat telah dikumpulkan di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji bersama pelaku tawuran lain.

Namun, informasi itu tidak digubris oleh polisi Sabhara karena mereka tidak percaya ada yang nekat melompat dari ketinggian kurang lebih 12 meter itu.

Selain itu, Suharyono menyebut polisi saat itu juga fokus mengamankan pelaku lain serta barang bukti senjata tajam dari lokasi.

"Keterangan dari saksi A itu telah membantah narasi yang berkembangan bahwa Afif tewas karena dianiaya oleh polisi kemudian dibuang ke bawah jembatan Kuranji, itu tidak benar," ucapnya menegaskan.

Suharyono mengatakan keterangan yang dia sampaikan adalah fakta hukum dari pemeriksaan keterangan-keterangan saksi, bukan asumsi atau tudingan-tudingan belaka.

Berdasarkan hasil autopsi diketahui korban mengalami patah tulang iga sebanyak enam buah yang kemudian menusuk paru-paru hingga korban tewas.

Dia mengatakan dari fakta-fakta yang telah diuraikan di atas, maka pihaknya menarik kesimpulan bahwa korban Afif Maulana meninggal dunia setelah melompat sendiri dari jembatan demi menghindari kejaran polisi, sehingga tidak ada unsur tindak pidana di sana.

"Itu kesimpulan sementara dari hasil penyelidikan kami. Jika memang nanti ada pihak yang mengajukan bukti serta bukti baru akan kami tampung dan penyelidikan dibuka kembali," tuturnya.

Pada bagian lain, bersamaan dengan peristiwa itu 17 personel Sabhara Polda Sumbar diperiksa oleh Propam berkaitan dengan tindakan mereka terhadap 18 pelaku tawuran yang telah dikumpulkan di Kantor Polsek Kuranji.

"Jadi, 17 personel diperiksa atas tindakan mereka kepada 18 pelaku tawuran yang diamankan di Kantor Polsek Kuranji, bukan terhadap korban Afif Maulana. Itu dua TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berbeda sekalipun waktu dan lokasinya berdekatan," kata Irjen Suharyono.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler