jpnn.com - JAKARTA – Ratusan anggota Forum Orgaanisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se-Jawa Barat menyambangi Gedung Nusantara V Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Jakarta. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPD Irman Gusman, Anggota DPD asal Jawa Barat, Oni "Kabayan" dan Anggota DPD RI asal Jawa Tengah yang juga Ketua PB PGRI, Sulistyo.
Pada kesempatan itu, hampir seribuan pelajar terlebih dulu mendapat penjelasan mengenai sejarah DPD dari Kepala Bidang Pemberitaan dan Informasi Media DPD RI, Mahyu Dharma. Dijelaskan bahwa DPD merupakan produk reformasi pasca krisis kepercayaan 1998.
BACA JUGA: Pimpin Demo di Depan Istana, Sekjen KSPI Jadi Tersangka, Kok Bisa?
Sebelum reformasi, DPD dikenal dengan nama utusan daerah, tapi masih berupa sub sistem lembaga negara di MPR. Pasca reformasi dimana Indonesia menganut sistem demokrasi, muncul yang namanya Trias Politika, terdiri dari Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
“Trias Politika, satu lembaga tidak bisa berjalan tanpa ada keterkaitan satu sama lain. Yudikatif tidak bisa bekerja kalau tidak ada kebijakan dari legislatif (DPR dan DPD),” kata Mahyu, Senin (24/11).
BACA JUGA: TOP: Ahok Siap Lawan KPK!
Sesi pengenalan DPD kemudian dilanjutkan dengan pidato Ketua DPD Irman Gusman. Ketika itu, senator asal Sumatera Barat tersebut, selain menjelaskan soal DPD, juga memberikan motivasi kepada para pelajar untuk bisa mengembangkan diri dan berinovasi. Suasana ketika itu mengalir.
Terkait peran DPD, Irman mengatakan bahwa pasca reformasi tidak ada lagi lembaga negara yang dominan. Kalau dulu MPR dikenal sebagai lembaga tertinggi negara, pasca amandemen UUD 1945, konstitusi menempati posisi tertinggi dan menjadi haluan bernegara.
BACA JUGA: MKD Dituding Tidak Independent Tangani SN
“Lembaga negara ini tidak ada yang lebih dominan atau lebih kuat dari satu dengan yang lain. Kita menganut sistem negara demokrasi, hanya funginya saja yang berbeda. Dalam sistem kenegaraan sekarang, paling tinggi adalah konstitusi," kata Irman.
Di sela pidatonya, Irman sempat memancing apakah ada diantara pelajar yang hadir berniat menjadi wakil rakyat, apakah DPD maupun DPR.
“Siapa yang mau jadi anggota DPD, atau DPR? Kenapa sedikit, apa citranya kurang baik ya. Jadi semua mau jadi pengusaha,” ujar Irman, setelah melihat respon pelajar lebih banyak yang berminat jadi pengusaha dibanding wakil rakyat.
“Jadi pengusaha, wiraswasta itu bagus, niat yang mulia. Harapan saya dengan kehadiran adik-adik di sini, bisa belajar dengan baik, bisa jadi manusia berguna bagi bangsa, negara dan agama,” kata Irman Gusman.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Iran, Putin Bahas Masa Depan Assad
Redaktur : Tim Redaksi