jpnn.com - JAKARTA - Irman Gusman kembali dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan penerimaan hadiah rekomendasi penambahan distribusi gula impor untuk wilayah Sumatera Barat tahun 2016.
Kali ini mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu hadir sebagai saksi untuk terdakwa Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto, dan istrinya Memi.
BACA JUGA: Kemenkes: UU Pertembakauan Tidak Diperlukan
Dalam kesaksiannya, Irman membenarkan ada pesan singkat yang diterima dari Memi.
Menurut Irman, Memi meminta waktu bertemu menyampaikan masalah kelangkaan di Sumatera Barat, yang tak lain merupakan daerah pemilihannya.
BACA JUGA: Usai Bertemu Jokowi, Romy Pastikan PPP Tidak Setuju Demo 212
"Bu Meme (Memi) pesan singkat mau ketemu dan menyampaikan adanya persoalan kelangkaan gula di Sumbar pada masa lebaran karena harga melonjak tinggi sekali," kata Irman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (22/11).
Dia mengatakan Memi mengontaknya karena tahu bahwa ia merupakan wakil rakyat dapil Sumbar.
Karenanya Memi ingin menyampaikan aspirasi kepada Irman soal kelangkaan dan harga gula yang saat itu sangat tinggi sekali.
BACA JUGA: Jubir Mabes Polri Pastikan Ahok Belum Ditahan
Memi pun meminta pendapat bagaimana mengatasi masalah kelangkaan gula di Sumbar.
"Dia merasa saya wakil daerah Sumbar. Beliau menyanpaikan aspirasi bagaimana mengatasi kelangkaan gula," kata Irman.
Menurut dia, Memi lewat CV Semesta Berjaya berpengalaman sebagai distributor gula.
Namun, kali ini Memi sudah mengajukan CV Semesta Berjaya sebagai penyalur gula, namun belum disetujui Badan Urusan Logistik.
Setelah mendapatkan pengaduan Memi, Irman mengontak Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti.
Irman setuju mengontak Bulog karena ingin harga gula di Sumbar dapat kembali stabil.
"Bulog sebagai lembaga stabilisasi gula. Beliau (Memi) sudah mengajukan sejumlah gula untuk distribusi ke Sumbar tapi belum terlaksana. Lalu saya bilang oke, nanti saya hubungi (Bulog). Itu (saya lakukan) supaya di Sumbar (harga gula) bisa kembali stabil.," kata dia.
Menurut Irman, memang dia perlu intervensi kepada Bulog supaya harga tidak sampai Rp 16 ribu per kilogram.
"Maksudnya Bulog yang melakukan intervensi (harga)," ucap Irman. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Buni Yani Diperiksa Terkait Videonya
Redaktur : Tim Redaksi