Irman: Kepahlawanan Itu Penegakan Hukum

Senin, 11 November 2013 – 01:41 WIB
Ketua DPD RI Irman Gusman melakukan tabur bunga di tengah laut sebagai upaya mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran di laut, antara lain pertempuran di Laut Aru, 15 Januari 1962 dan pertempuran di Laut Cirebon pada 5 Jauari 1947 di Teluk Jakarta, Minggu (10/11). Foto: Ist/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman punya pandangan sendiri tentang makna kepahlawanan. Menurutnya, ketika penjajah sudah tidak ada lagi maka semangat yang diusung para pahlawan harus dikobarkan.

"Kepahlawanan itu adalah penegakan hukum. Dengan adanya reformasi, banyak kasus korupsi yang terungkap saat ini," kata Irman usai menjadi Inspektur Upacara Tabur Bunga di Perairan Teluk Jakarta, Minggu (10/11).

BACA JUGA: Jokowi Anggap Sabam Sangat Njawani

Irman bersama peserta upacara menumpangi kapal KRI Makassar-590 yang bersandar di Dermaga JICT-II Tanjung Priok. Tepat pukul 06.30 WIB, KRI Makassar mulai berlayar ke Perairan Teluk Jakarta.

Senator asal Sumatera Barat itu mengatakan penegakan hukum saat ini sudah berjalan dengan baik. Ia mencontohkan dalam kasus korupsi.

BACA JUGA: Ingin Teladani Politik Suci Ala Sabam

"Dulu kan tertutup, jadi tidak ketahuan korupsinya. Sekarang sudah transparan, sudah terbongkar," ucapnya.

Dalam memperingati hari pahlawan yang tiap tahun jatuh pada 10 November, Irman juga mengingatkan agar mengenang jasa pahlawan jangan menjadi tradisi semata. Melainkan harus dimaknai dengan tepat oleh generasi penerus bangsa.

BACA JUGA: Anas Mengaku Jadi Ketum PD karena Kesasar

“Para pahlawan itu harus menjadi idola, artinya kaum muda wajib untuk meneladani semangat dan cita-cita luhur dari para pejuang. Indonesia perlu melahirkan anak-anak muda yang memiliki jiwa kepahlawanan,” ungkapnya.

Irman menjelaskan, saat ini situasinya lebih sulit untuk generasi muda untuk mempertahankan apa yang telah dirintis oleh para pejuang. Sejumlah persoalan bangsa seperti pemberantasan korupsi dan penegakan hukum menjadi tantangan terberat.

“Era globalisasi yang penuh persaingan seperti sekarang ini, memaksa generasi muda untuk berusaha lebih keras lagi. Bangsa ini membutuhkan generasi yang tidak memikirkan diri sendiri dan sikap rela berkorban,” tegas Irman. (awa/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 484 WNI Pulang, Jumhur Merasa Girang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler