Irwan Fecho: Logika Mahfud MD Keliru Besar

Minggu, 03 Mei 2020 – 21:00 WIB
Anggota Fraksi Demokrat DPR Irwan Fecho. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho menyoroti rencana pemerintah melonggarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD. Alasan pelonggaran karena mendengar keluhan warga, serta kekhawatiran rakyat akan stres bila terlalu dikekang di tengah pandemik wabah corona virus baru.

"Logika Pak Mahfud terkait PSBB bikin masyarakat stres itu keliru besar dan terlalu dibuat-buat. Jikapun ada rakyat yang stres bukan karena PSBB, tetapi karena biaya hidupnya selama dibatasi tidak dijamin oleh negara," ucap Irwan di Jakarta, Minggu (3/5).

BACA JUGA: Senang Ravio Bebas, Mahfud MD Ingatkan Aktivis untuk Hati-Hati

Nah, legislator Partai Demokrat ini justru menilai kebalikannya, PSBB itu sangat longgar dan tidak tegas. Makanya pasien positif dan yang meninggal akibat Covid-19 terus bertambah. Sebab masyarakat masih bebas beraktivitas.

"Seharusnya pemerintah memperketat PSBB dengan aturan di bawahnya, karena regulasi PSBB tidak ada sanksi tegas, bersifat himbauan sehingga tidak efektif," sebut ujar politikus asal Kalimantan Timur ini.

BACA JUGA: Mahfud MD: Napi Koruptor Justru Lebih Bagus Diisolasi di Lapas, daripada Bebas

Irwan meyakini tidak ada masyarakat yang ingin terjangkit Covid-19, apalagi meninggal akibat penyakit itu. Semua pastinya mau ikut anjuran pemerintah.

"Masalahnya ada di pemerintah pusat. Mereka hanya peduli penyelamatan ekonomi. TKA China terus masuk, moda transportasi terus beroperasi, penghematan APBN dan pinjaman utang lebih fokus ke stimulus ekonomi," jelas IIrwan.

BACA JUGA: Mahfud MD Merespons Tegas Wacana Pembebasan Napi Koruptor

Kemudian, penyelamatan nyawa rakyat menurutnya menjadi lemah dan tidak fokus. Pola yang dilakukan pemerintah ini lebih mirip Herd Immunity. Pembiaran tanpa test kesehatan yang jelas dan massif.

Selain itu, data pemakaman dengan protap covid-19 tidak ada. APD dan alat kesehatan di daerah-daerah masih kurang. Bantuan sosial baik langgsung tunai atau sembako masih kurang dan terpusat. Bahkan di Jakarta saja, tampak belum merata dan adil.

"Harusnya pekerjaan sebanyak ini yang dibereskan pemerintah dalam hal ini presiden dan pembantunya. Bukan justru merelaksasi PSBB yang sejatinya memang lemah dalam penanganan Covid-19 di tanah air," tandas Irwan. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler