jpnn.com, BATAM - Tiga bocah kakak beradik bernama Yelse De Fitria, Antonio De Vichel dan Vinsensius Jevan yang tewas di kolam bekas galian telah dimakamkan keluarganya.
Sebelum dimakamkan Rabu (19/6) jenazah ketiga bocah ini disemayamkan bersama di rumah Fidelis Baleng dan Theresia Avila orang tua dari Yelse dan Antonio.
BACA JUGA: Tiga Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Berlumpur
Duka mendalam terus menyelimuti keluarga ketiga bocah tersebut. Keluarga korban terus berdatangan untuk menyaksikan pemakaman ketiganya.
Tangis pilu keluarga dan kerabat termasuk siswa SD Yos Sudarso II Batam, Batuaji tempat sekolah Yelse dan Antonio bersahutan-sahutan.
BACA JUGA: Angka Perceraian di Batam Tinggi, Dipicu Orang Ketiga dan Faktor Ekonomi
BACA JUGA: Berkas 5 Komisioner KPU Palembang Dilimpahkan ke Kejari
Fidelis Baleng dan Ibu Theresia Avila, serta Darius Tapoh dan Anastasia Aron orangtua dari Vinsensius Jevan terlihat terkulai lemas ketika menyaksikan pemakaman buah hatinya tersebut.
BACA JUGA: Orang Tua Asyik Makan, Anak Sudah Meninggal di Kolam Renang
Orang tua dari dua keluarga yang masih berkeluarga itu mengaku sangat terpukul atas musibah yang merenggut tiga nyawa anak mereka sekaligus.
Tak banyak kata yang keluar dari dua pasang suami istri tersebut selain tangisan dan air mata.
“Bangunlah nak, hari ini sudah masuk sekolah kalian. Sudah cukup liburannya,” ujar Thresia Avila ibu Yelse dan Antoni.
Yelse De Fitria dan Antonio De Vichel merupakan adik kakak kandung sementara Vinsensius Jevan adalah sepupu mereka.
Sugiono, warga kampung Kendal Sari yang menolong ketiga korban, mengatakan, kolam buatan tersebut cukup dalam yaitu sekitar dua meter.
Menurutnya, dasar kolam dipenuhi lumpur. Sehingga menyulitkan ketiga korban untuk keluar.
“Badan saya tenggelam semuanya, padahal tinggi saya sekitar 170 sentimeter,” ujar Sugiono.
Dijelaskan Sugiono, tidak ada yang mengetahui persis apa yang menyebabkan ketiga bocah tersebut tenggelam di kolam itu.
BACA JUGA: Tenda Jemaah Haji Indonesia di Arafah Bakal Dipasang AC Freon
Kejadian itu baru diketahui saat Ali, seorang bocah lain yang berdiam dekat kolam berlarian dari lokasi kolam menyampaikan ke kakaknya di rumah bahwa tiga korban tenggelam.
Laporan Ali ini kemudian diteruskan ke warga kampung Kendal Sari termasuk Sugiono.
“Saat kami angkat mulut mereka berbuah tapi masih gerak,” jelasnya.
“Beberapa ibu melakukan pertolongan awal menekan dada dan napas buatan, tapi ternyata takdir berkata lain,” ujar Sugiono.(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Limbah Beracun Masuk Batam, BC: Surveyor Harus Ikut Bertanggung Jawab
Redaktur & Reporter : Budi