ISIS Terdesak di Negeri Asalnya, Indonesia Harus Semakin Waspada

Jumat, 23 Desember 2016 – 13:01 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyatakan, terorisme adalah ancaman nyata dan bukan kabar bohong pengalih isu. Menurutnya, ancaman terorisme di Indonesia justru semakin mengingkat seiring semakin terdesaknya kelompok Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah.

Hasanuddin mengatakan, ISIS yang semakin terdesak telah menyasar negara-negara di Asia Tenggara. “Mereka bergerak sporadis ke Filipina, Indonesia dan Malaysia," ujar Hasanuddin melalui layanan pesan singkat, Jumat (23/12).

BACA JUGA: KPK Panggil Bos Lembaga Survei untuk Saksi Suap Wako Cimahi

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, seiring semakin dekatnya Natal dan tahun baru, maka kewaspadaan pun harus ditingkatkan. Meski intelijen terus bergerak mengendus sel-sel teror, katanya, namun peran masyarakat tetap dibutuhkan agar terorisme tak menyebar.

"Target  mereka hampir sama  yaitu aparat atau  gereja, sehingga harus diwaspadai  saat Natal dan tahun baru. Namun itu bisa dihindari bila masyarakat turut berpartisipasi memberikan informasi yang mencurigakan,” tegasnya.

BACA JUGA: Mau Jadi Justice Collaborator, Irman Harus Penuhi Syarat Ini Dulu

Mantan sekretaris militer kepresidenan di era Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menambahkan, masyarakat bisa berpartisipasi dalam mencegah terorisme dengan bersikap selektif saat menyewakan rumah kontrakan ataupun indekos. “Rumah kontrakan dan indekosan harus saling mengenal,” tegasnya.

Selain itu, katanya, imigrasi sudah semestinya bisa menyaring warga asing yang mau masuk ke Indonesia. “Imigrasi harus ketat dalam memfilter warga negara asing yang masuk ke Indonesia," tuturnya.

BACA JUGA: KPK Garap Bupati Buton Penyuap Akil di Jumat Kramat

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, terorisme di Indonesia merupakan bagian dari jaringan internasional. Indikasinya pun jelas. Hasil penggerebekan terhadap terduga teroris di Tangerang Selatan, Payakumbuh, Deli Serdang dan Batam mengindikasikan ada jaringan internasional  yang terlibat.

"Kegiatan teroris harus diwaspadai, karena jaringan yang bergerak adalah jaringan internasional. Indikatornya, kejadian di Tangerang Selatan, Payakumbuah, dan Deli Serdang  itu bersamaan dengan aksi teror bom di Yaman dan Turki," ungkap Hasanuddin.

Karenanya Hasanuddin juga mengapresiasi langkah sigap intelijen dan Polri yang menggagalkan skenario teror dengan menggerebek terduga teroris di sejumlah kota. “Dengan demikian teror bom yang bisa mengancam nyawa masyarakat tidak terjadi," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Yakin Mau Melanjutkan Kebijakan Bebas Visa? Nih Faktanya!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler