jpnn.com, MADIUN - Wahyu Darwatilah langsung terhenyak begitu melihat tubuh Ismawan, sang kekasih, tergantung di kusen pintu kamar rumahnya Jalan Puspowarno, Soegaten, Manguharjo, Madiun, Rabu (14/10).
Sontak Wahyu berlari terbirit-birit membangunkan Darwono, ayahnya yang sedang tertidur pulas. Maklum, saat kejadian berlangsung waktu menunjukkan pukul 05.30. Darwono pun bergegas melaporkan peristiwa tersebut ke ketua RT setempat.
BACA JUGA: Masalah Hati, Nekat Bunuh Diri Sendiri di Pohon Rambutan
’’Pak RT langsung panggil polisi di sini (rumahnya) langsung ramai banyak orang,’’ kata Wahyu kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Kepergian sang kekasih yang mendadak membuatnya shock bukan kepalang. Pasalnya, dua bulan lagi mereka dijadwalkan melangsungkan akad nikah. Bukan hanya itu, pria asal Pagotan, Geger Kabupaten Madiun pada dini hari baru merayakan hari kelahirannya.
BACA JUGA: Remaja Gantung Diri, Isi Surat Wasiatnya Mengharukan
’’Kemarin malam (13/11) makan nasi pecel bareng satu keluarga, malamnya (14/11) pas di hari ulang tahunya saya ngerayain ultahnya tiup lilin bersama.Saya dikasih kado kaus dan dompet,’’ kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Perasaan tidak enak menggelayut dalam benaknya pada Rabu pagi (14/11) beberapa jam sebelum kejadian. Ismawan sempat berujar bahwa dia takut dipenjara. Mendengar hal tersebut, Wahyu kelimpungan. Lalu, selepas waktu Subuh Wahyu berpamitan untuk sekadar jalan-jalan keliling rumah.
BACA JUGA: Berita Duka, Ihsan Meninggal Dunia
Dia sempat melihat Ismawan yang semula tidur delosoran di lantai, tidak ada di tempat. ‘’Saya kira mungkin ke kamar mandi, tahunya pas saya balik dia sudah nggantung,’’ bebernya.
Sejatinya, Wahyu tidak tahu rinci permasalahan keuangan yang tengah melanda sang kekasih. Dia baru tahu sang kekasih terlilit piutang saat membaca pesan singkat WhatshApp dari ponsel pacarnya itu.
Pesan singkat yang dikirim rekan kerja bernama Prasetyo asal Surabaya pada Minggu lalu (11/11) bertuliskan perintah untuk segera melunasi utang akhir bulan November ini. ’’Saya agak lupa, tapi kurang lebih isinya seperti itu dia dimita segera bayar hutang,’’ paparnya.
Janda tiga orang anak ini kali pertama mengenal Ismawan pada akhir tahun lalu dari Facebook. Di awal perkenalan tersebut Ismawan mengaku sedang cekcok dengan istrinya. Dan memutuskan untuk cerai.
Kemudian, Wahyu dan Ismawan memutuskan mengikat jalinan tali asmara pada Maret lalu. ’’Kenal sudah lama tapi pacarannya baru,’’ terangnya.
Di mata Wahyu, Ismawan adalah sosok pria yang penurut dan bertanggung jawab. Dia sangat menyanyangi tiga buah hatinya. Kendati usianya keduanya terpaut jauh 14 tahun. Bahkan, keluarga Wahyu sudah mengangap Ismawan bagian dari anggota keluarganya. ’’Dia itu anak tunggal, bapak ibunya sudah lama nggak ada, orangnya baik,’’ jelasnya sembari menyebut dua bulan lalu pernah pergoki sang kekasih mencoba bunuh diri dengan cara yang sama. ’’Tapi gagal karena ketahuan saya,’’ urainya.
Darwono, calon mertua Ismawan mengungkapkan hal lain. Dia mengaku telah mengetahui persoalan piutang Ismawan. Sejauh ini Ismawan menyambung hidup dengan jual beli mixer asal Korea melalui rekan bisnisnya, David. Dia menduga utang itu telah melilit Ismawan sejak berumah tangga dengan istri terdahulu. ’’Jadi dia itu takut,’’ ujarnya.
Lanjutnya, kata dia, Darwono sedang menanti sebidang tanah miliknya laku terjual demi membantu utang calon menantunya itu. Namun, belum sempat tanah terjual, Ismawan nekat mengakhiri hidupnya.
’’Orangnya penurut, baik, dikongkon (disuruh, red) apa aja mau, makanya sama mau nikahkan dia dengan anak saya,’’ paparnya.
Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro mengatakan, Ismawan meregang nyawa lantaran masalah terlilit utang. Ketika kepolisian datang, diketahui Ismawan baru meregang nyawa empat jam setelah dievakuasi. Kepolisian juga tidak akan mengusut kasus bunuh diri tersebut.
’’Hasil olah TKP korban murni gantung diri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jadi tidak ada tindak pidananya,’’ paparnya. (mg2/ota)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Gantung Diri Sering Terjadi di Gunungkidul?
Redaktur & Reporter : Soetomo