jpnn.com - GAZA - Memasuki hari penyerbuan keempat, Israel terus membombardir wilayah Gaza, Palestina, tadi malam. Militan Palestina pun membalas dengan meluncurkan serangan roket. Jumlah korban tewas pun sudah menembus angka seratus orang lebih di pihak pejuang Palestina.
Para pejabat medis di Gaza menyebutkan, sedikitnya tiga orang tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di Gaza kemarin (11/7).
BACA JUGA: Relawan Jokowi: Konflik Palestina-Israel Bukan Urusan Agama
Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al Qedra mengatakan, dua pekerja lokal tewas dan tiga lainnya cedera dalam satu serangan udara Israel terhadap satu kendaraan pengangkut sampah di kamp pengungsi Al Bureij kemarin pagi.
"Pada Jumat pagi secara keseluruhan ada tujuh orang Palestina yang tewas dan lebih dari 15 orang lagi mengalami cedera dalam serangan udara Israel terhadap beberapa rumah di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza," sebut Ashraf seperti dilaporkan Xinhua tadi malam.
BACA JUGA: Relawan Asal RI Terluka Akibat Serangan Israel di Gaza
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebutkan dalam siaran pers yang dikirim melalui e-mail bahwa korban jiwa sampai tadi malam berjumlah seratus orang. Sedangkan total korban cedera 680 orang sejak Israel memulai agresi udara terhadap sasaran di Jalur Gaza pada Selasa (8/7).
Dari pihak Israel, seorang pejabat mengungkapkan bahwa sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza juga menghantam sebuah pompa bensin di Ashdod, kota di selatan Israel, Jumat siang (11/7) sehingga menimbulkan kebakaran besar.
BACA JUGA: PBB: Serangan Israel Ke Gaza Langgar Hukum Internasional
Namun, serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Israel menegaskan akan membalas serangan tersebut dengan tembakan artileri.
Israel mengklaim bahwa Gaza secara perlahan akan tenggelam dalam kehancuran. Kepala Pertahanan Israel (IDF) Benny Gantz kemarin menegaskan bahwa Israel sedang menyiapkan serangan darat besar-besaran.
"Pejuang yang berada di Gaza telah membuat kesalahan besar. Dalam empat hari kami telah melakukan serangan meski warga sipil menjadi sandera kelompok Hamas. Gaza perlahan-lahan tenggelam dalam kehancuran," tegas Gantz seperti dikutip harian Israel Ynet News.
Sebelumnya, militer Israel mengaku sedang menunggu instruksi dari pemimpin negara untuk melancarkan serangan darat ke Gaza.
Mengingat sejumlah pasukan cadangan sudah dipersiapkan di perbatasan dekat wilayah Gaza. Israel pun mengklaim bahwa tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk bergerak ke wilayah Gaza.
Semakin beringasnya agresi militer Israel terhadap Palestina itu membuat geram banyak negara, tidak terkecuali Indonesia.
Dalam sidang kabinet paripurna kemarin (11/7) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tegas menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mengecam keras serangan militer Israel ke jalur Gaza tersebut.
"Saya ikuti, serangan militer Israel telah melampaui batas, tidak proporsional. Indonesia mengecam aksi militer yang berlebihan itu," tegas SBY dalam pidato pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden kemarin. (ken/mia/byu/c11/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suaka Edward Snowden Berakhir Juli
Redaktur : Tim Redaksi