jpnn.com, GAZA - Israel tak peduli dengan kecaman masyarakat internasional terkait penanganan demonstrasi warga Palestina dalam rangka peringatan Land Day. Militer Zionis tetap menggunakan peluru tajam untuk menghalau para demonstran tak bersenjata tersebut.
Korban tewas akibat bentrokan aparat dan demonstran pun terus bertambah. Sejauh ini sudah 18 warga Palestina tewas akibat kekejaman tentara Israel.
BACA JUGA: AS - Israel Kompak Cegah Investigasi Pembantaian Land Day
Video-video serangan militer Israel (IDF) diunggah di dunia maya. Termasuk video Tahreer Abu Sabala yang ditembak di bagian kepala saat ikut aksi Minggu (1/4). Namun, Israel menuding Hamas mengedit video-video tersebut.
’’Tentara seharusnya bisa menggunakan cara yang masuk akal untuk mempertahankan perbatasan,’’ kata Omar Shakir dari Human Rights Watch sebagaimana dilansir AP.
BACA JUGA: Video Kekejaman Israel saat Land Day Beredar, Sungguh Brutal
Penduduk Israel juga menentang tindakan IDF. Sebanyak 150 orang warga Israel mengadakan aksi menentang penggunaan peluru asli oleh IDF dan meminta Gaza dibebaskan.
Aksi tersebut diselenggarakan Coalition of Women for Peace dan beberapa lembaga lainnya. Salah satu aksi dilakukan di dekat pagar perbatasan Gaza di Yad Mordechai.
BACA JUGA: Israel Kembali Bantai Warga Palestina, Sekjen PBB Geram
Sementara itu, dua jenazah demonstran yang tewas di dekat perbatasan belum diserahkan Israel. Sejak perang di Gaza pada 2014, Israel menahan 24 jenazah warga Palestina.
Pada tahun yang sama, Hamas diyakini menahan empat orang Israel. Tidak diketahui mereka hidup atau mati. ’’Gaza tidak akan pernah mengecap kedamaian sampai warga Israel dikembalikan dan tentara kami dikubur di Israel,’’ tulis anggota IDF Mayjen Yoav Mordechai di akun Facebook-nya. (sha/c22/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Jalur Gaza: 16 Orang Palestina Tewas, 1400 Terluka
Redaktur & Reporter : Adil