Isran Noor-Hadi Mulyadi Keok dari Rudy Mas'ud-Seno Aji di Simulasi Survei Pilgub Kaltim

Kamis, 19 September 2024 – 08:57 WIB
Survei Warna Research Center menunjukkan Isran Noor-Hadi Mulyadi Keok dari Rudy Mas'ud-Seno Aji jika Pilgub Kaltim digelar saat ini. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul jauh dibandingkan Isran Noor-Hadi Mulyadi untuk Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.

Hal itu tercermin dalam survei yang dilakukan oleh Warna Research Center.

BACA JUGA: Survei IDM: Elektabilitas Rudy Masud-Seno Aji Mengungguli Isran Noor-Hadi Mulyadi

Direktur Eksekutif Warna Research Center Hilman Firmansyah menuturkan, elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji kian unggul jauh saat responden disodori kuesioner pertanyaan tertutup terkait elektabilitas dua pasangan calon pemimpin di Kaltim tersebut.

"Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul jauh di angka 58,6 persen, dan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi di angka 33,8 persen, dan sebanyak 7,6 persen responden belum menentukan pilihan atau belum menjawab," ucap Hilman dalam keterangannya, Kamis (19/9).

BACA JUGA: Survei LPMM: Gen Z & Milenial Mayoritas Pilih Rudy Masud-Seno Aji di Pilkada Kaltim

Warna Research Center kemudian mencari tahu tingkat elektabilitas kedua pasangan calon dengan jawaban responden secara terbuka dan ditanyakan secara spontan, jika pilkada digelar saat ini.

Hasilnya, pasangan cagub-cawagub Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul dengan perolehan 53,1 persen dan pasangan cagub -cawagub Isran Noor-Hadi Mulyadi 30,3 persen, kemudian sebanyak 16,4 persen responden masih belum menentukan pilihan atau memilih untuk tidak menjawab.

BACA JUGA: Ini Hasil Survei TBRC: Isran Noor-Hadi Mulyadi vs Rudy Masud-Seno Aji di Pilgub Kaltim

Sementara, tambahnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi mencapai 40,6 persen.

Adapun tingkat keberhasilan pemerintahan petahana dinilai 38,5 persen dari program program yang dijanjikan saat kampanye pada pilkada lalu.

Hilman mengatakan, hasil survei ini ditemukan beberapa isu yang dibicarakan oleh responden.

Misalnya sebanyak 57,3 persen membicarakan isu SDM dan lapangan pekerjaan di Kaltim pada era kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi.

Sebab menurut data, angka penganguran di Kalitim tertinggi ketimbang provinsi lain di Kalimantan dengan persentase 5,71 persen.

"Dengan adanya IKN, kesempatan dan pembukaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru akan bertambah, namun pemerintah perlu memastikan peluang ini bisa diakses warga lokal," Hilman Firmansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9).

Kemudian, 17,4 persen responden membicarakan isu terkait pembangunan infrastruktur, perhubungan dan komunikasi perlunya percepatan.

"Seperti internet yang menyeluruh di Kaltim juga penting agar efektivitas dalam pembangunan dapat terlaksana," ujarnya.

Sebanyak 25,2 persen responden menaruh perhatian pada isu tentang lingkungan hidup. Para responden menginginkan jangan sampai pembangunan yang pesat di Kaltim mendegradasi kelestarian lingkungan.

Sebanyak 77,4 persen responden menilai Petahana gagal menekan angka putus sekolah di Kaltim yang masih tinggi.

Di mana menurut pendapat responden, belasan ribu anak tidak bisa melanjutkan pendidikan karena berbagai masalah, terutama faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk anak mereka.

"Sebanyak 70,6 persen responden menilai bahwa di Kalimantan Timur sarana dan prasarana pendidikan masih jauh dari ideal di mana jumlah sekolah belum merata. Tidak semua kecamatan memiliki sekolah untuk tingkat SMP dan SMA," ujarnya.

Diketahui, metode survei yang digunakan survei ini adalah multistage random sampling dengan jumlah responden sekitar 1.400 orang di Provinsi Kaltim.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,62 persen, dengan periode pengambilan data berlangsung dari 5 hingga 15 September 2024. (mcr10/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler