Survei IDM: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Mengungguli Isran Noor-Hadi Mulyadi

Senin, 16 September 2024 – 09:22 WIB
Survei IDM menunjukkan elektabolitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mengungguli Isran Noor-Hadi Mulyadi dalam Pilgub Kaltim 2024. Ilustrasi Pilkada. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com, SAMARINDA - Indonesia Development Monitoring (IDM) melakukan survei pemetaan sikap dan perilaku calon pemilih untuk tingkat elektabilitas dua pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Eksekutif IDM Heru Supriyatno mengungkapkan hasil survei menunjukkan elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul dibandingkan dengan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi.

BACA JUGA: Survei LPMM: Gen Z & Milenial Mayoritas Pilih Rudy Masud-Seno Aji di Pilkada Kaltim

"Dalam simulasi menggunakan pertanyaan tertutup, hasilnya Rudy Mas'ud-Seno Aji berada di angka 59,1 persen, dan Isran Noor-Hadi Mulyadi 36,3 persen, dan tidak memilih sebanyak 4,6 persen," kata Heru dalam keterangannya, Senin (16/9.

Rudy Masud -Seno Aji juga unggul dalan simulasi pertanyaan terbuka pada responden terkait pasangan calon yang akan dipilih jika Pilgub Kaltim digelar hari ini.

BACA JUGA: Survei Terbaru PSI: Rudi Masud-Seno Aji Berpeluang Menang Telak di Pilgub Kaltim

"Hasilnya, elektabilitas Rudy Masud-Seno Aji berada di angka 50,2 persen, Isran Noor-Hadi Mulyadi 33,4 persen, dan tidak memilih sebanyak 16,4 persen," beber Heru.

Heru mengatakan hasil survei menunjukkan publik Kaltim tahu benar banyak masalah-masalah yang belum bisa diselesaikan selama periode pemerintahan Isran Noor-Hadi Mulyadi di lima tahun.

BACA JUGA: Ini Hasil Survei TBRC: Isran Noor-Hadi Mulyadi vs Rudy Masud-Seno Aji di Pilgub Kaltim

Karena itu, kekalahan tingkat keterpilihan Isran Noor-Hadi Mulyadi dalam survei menjadi simbol masyarakat ingin adanya perubahan dalam kepemimpinan di Kaltim.

Dalam survei, lanjut Heru, ditemukan responden menyebut kondisi infrastruktur jalan di sejumlah daerah Kaltim sangat memprihatinkan.

Misalnya jalan ke Samarinda-Kutai Barat, Samarinda-Bontang, Berau-Tanjung Redeb, Samarinda-Tenggarong-Kota Bangun, dan Tenggarong-Kota Bangun.

Masalah berikutnya ditemukan dalam survei selama kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi disampaikan mayoritas responden adalah masalah tenaga kerja dan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Perihal ini, responden menilai soal tenaga kerja di Kaltim sedang tidak baik-baik saja.

Mayoritas responden juga mempermasalahkan tidak ada kebijakan dari Isran Noor - Hadi Mulyadi selama memimpin untuk melindungi pekerja lokal bisa mernjadi pekerja di lokasi investasi asing di Kaltim.

"Di mana investor asing yang banyak mempekerjakan kaum ekspatriat, namun tenaga kerja lokal minim diberdayakan atau diakomodir," ujar Heru.

Karena itu, kata Heru, dari hasil survei ditemukan pemilih di Kaltim dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur didasarkan pada beberapa pertimbangan.

Mulai dari figur calon gubernur dan wakil gubernur secara personal dengan persentase 54,7 persen, karena partai politik pengusungnya 18,1 persen karena figur tokoh partai atau pimpinan partai 16,3 persen, sementara pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 10,9 persen.

Selain itu, hasil survei ini menunjukkan 10,6 persen responden mengharapkan calon gubernur dan wakil gubernur merupakan putra daerah.

Kemudian 60,2 persen menekankan pentingnya rekam jejak baik, dan 29,2 persen ingin calon bersih dari masalah hukum.

Heru menyebutkan ada 3 karakter utama yang diinginkan dari pemimpin Kaltim oleh responden, di antaranya jujur dan tidak korupsi 59,8 persen, merakyat dan sederhana 17,8 persen, serta tegas dan berwibawa 22,4 persen.

"Hasil survei juga menunjukkan 81,4 persen responden menyatakan akan berpartisipasi di Pilkada Kalimantan Timur 2024," kata Heru lagi.

Dijelaskan, survei ini melibatkan 1.800 warga Kaltim sudah berumur 17 tahun ke atas.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan hasil survei ini memiliki margin of error -/+ 2,31 persen.

"Pada tingkat kepercayaan 95 persen survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden. Survei dilaksanakan mulai 1-10 September 2024," imbuh Heru. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler