ISST 2022: Universitas Terbuka Luncurkan Buku Karya Para Dosen Sains & Teknologi 

Kamis, 20 Oktober 2022 – 14:32 WIB
Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat (kedua dari kiri) mengapresiasi penyelenggaraan ISST 2022. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan The Second International Seminar of Science and Technology (ISST) pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT Dr. Subekti Nurmawati, M.Si., mengatakan seminar ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Dies Natalis UT ke-38.

BACA JUGA: Cegah Narkoba Masuk Kampus, Universitas Terbuka Siap Alokasikan Dana Riset

Tahun ini, ISST 2022 mengambil tema Accelerating Sustainable Innovation towards Society 5.0.

"ISST merupakan agenda rutin FST setiap tahunnya yang merupakan wadah bagi civitas academica untuk mendiseminasikan produk akademik," kata Subekti Nurmawati dalam seminar yang digelar di UTCC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

BACA JUGA: Universitas Terbuka dan ITS NU Pekalongan Berkolaborasi, Tonjolkan Pedagogik PJJ

Rektor UT Prof. Ojat Darojat, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada FST atas terselenggaranya seminar internasional itu.

Seminar ini menunjukkan komitmen FST dalam memberikan kotribusi positif pada implementasi era Society 5.0. 

BACA JUGA: Universitas Terbuka Jadi PT dengan Mahasiswa Terbanyak, Lonjakannya Fantastis

Kepala Organisasi dan Riset bidang Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari, Ph.D pada kesempatan sama menyampaikan inovasi serta riset di bidang pangan maupun pertanian yang telah diimplementasikan di Indonesia.

Dia menyebutkan dalam pengembangan riset, BRIN tidak hanya menggandeng industri, tetapi juga perguruan tinggi. UT dinilai sangat potensial untuk pengembangan riset terutama di sektor pangan dan energi.

Pada seminar ini, ISST juga meluncurkan sebuah buku dengan judul “Accelerating Sustainable Innovation Toward Society 5.0” yang merupakan hasil karya dosen-dosen di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka.

Buku ini terdiri atas 26 artikel dengan mengusung berbagai topik sesuai bidang ilmu di Fakultas Sains dan Teknologi.  

Subekti Nurmawati mengungkapkan FST Universitas Terbuka juga mendorong mahasiswanya untuk berwirausaha dengan mengembangkan potensi daerah masing-masing, seperti ekowisata, usaha kecil menengah, dan lainnya. UT mencarikan pendanaan, baik internal maupun dari kementerian/lembaga.

Yang menggembirakan hasil riset UT sudah banyak dinikmati masyarakat. Contohnya, di bidang artificial intelligence (AI) yang akan mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).

"Hasil riset dari mahasiswa dan dosen FST seperti aplikasi, sistem informasi, olahan pangan sudah dirasakan masyarakat," ucapnya.

Prof. Ojat menambahkan bila UT sudah menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), maka akan mencari unit bisnis baru. Salah satunya dengan menggandeng industri di daerah-daerah untuk mengembangkan hasil riset mahasiswa maupun dosen UT. 

"Jadi, tidak hanya fokus pada uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa," ucapnya.

Dalam seminar tersebut juga menampilkan pembicara dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia yang hadir langsung di UTCC, seperti Prof. Song Soo Lim dari Korea University. Prof. Song membahas tentang praktik baik strategi investasi di Korea untuk sektor bioindustri yang ramah lingkungan. 

Selain itu, hadir secara daring, Prof Takuya Sugahara dari Ehime University, Jepang dan Prof. Dr. Paul JA Kessler dari Leiden University, Netherland.

Dari Indonesia sendiri, terdapat dua akademisi, yaitu Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, guru besar ITB, dan Dr. Whika Febria Dewitasari, S.Si., M.Si dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. 

Selain itu, sekitar 77 pemakalah membagikan praktik baik terkait inovasi sains dan teknologi yang digunakan untuk mewujudkan Society 5.0. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler