jpnn.com, BOGOR - Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo angkat bicara terkait dengan pertemuan Setya Novanto dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, sebagai sesama pemimpin lembaga tinggi negara, pertemuan itu tak bisa dihindari.
Hanya saja terkait dengan pertemuan Novanto dengan Jokowi yang sampai membahas masalah proyek KTP Elektronik yang kini menjadikan Novanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, mantan juru bicara KPK itu mengaku tidak tahu.
BACA JUGA: Novanto Lengser, Golkar Tetap Komitmen Dukung Jokowi
Pernyataan Johan Budi ini disampaikan terkait dengan omongan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut Setya Novanto bertemu dua kali dengan Jokowi sebelum terjadi penahanan yang dilakukan oleh KPK. Bahkan disebut ada pembicaraan mengenai proyek KTP Elektronik.
Lihat: Fahri Sebut Setnov Pernah Bicara soal e-KTP dengan Jokowi
BACA JUGA: Cerita di Balik Dukungan Setya Novanto Buat Jokowi
"Saya tidak tahu yang dimaksud Fahri pertemuan yang mana," kata Johan menjawab wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/11).
Menurut Johan, beberapa kali memang ada acara di Istana yang dihadiri pimpinan lembaga tinggi negara, termasuk Setya Novanto selaku ketua DPR. Hal itu, katanya, hal yang biasa saja.
BACA JUGA: Pimpin Pleno Golkar, Nurdin Halid: Dinamikanya Masih Tinggi
"Apakah itu yang dimaksud? Dan dalam pertemuan itu kan saya gak ikut, kalaupun ada ya. Makanya kalau perlu konfirmasi apakah ada pertemuan dan yang dibahas apa, ya harus (tanya) ke Presiden sendiri," jelas mantan pimpinan KPK ini.
Bagaimana dengan lembaga eksekutif yang sengaja diseret-seret dalam kasus ini? Johan menyatakan sikap Presiden yang akrab disapa Jokowi mengenai persoalan hukum jelas dan tegas, tidak ikut campur.
"Presiden sudah berkali-kali menjawab dan jawaban Presiden tidak pernah berubah. Satu, hormati proses hukum, dia tidak intervensi, tidak ikut campur, karena ini sudah domainnya hukum. Jadi tidak benar kalau Presiden ikut campur," tegas Johan.
(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Kader Golkar Ini Layak Gantikan Setya Novanto
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam