jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung meluruskan perbincangan di media sosial terkait dialog antara Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam, di Sarolangun, Jambi, Jumat (30/10) pekan lalu. Ia membantah bahwa adegan dalam foto itu telah disetting atau direkayasa sedemikian rupa.
“Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh presiden seperti yang dituduhkan,” kata Pramono di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11) malam.
BACA JUGA: Waspada! Ada Indikasi Pansus Pelindo II Ditunggangi Mafia
Seskab menjelaskan, bahwa memang ada satu orang yaitu Husni Thamrin yang bertindak sebagai penerjemah, berbicara dengan Suku Anak Dalam, yang ada di 2 tempat tersebut, dan memakai baju batik. Namun, itu bukan untuk mengarahkan.
Menurut Pramono, untuk sampai ke tempat itu, Jokowi melewati gunung dan hutan sekitar 600-800 meter. Karena itu, ia menilai, apa yang dikembangkan beberapa orang melalui media sosial seperti itu sudah di luar etika.
BACA JUGA: Pemerintah Ditantang Pecat Seluruh Honorer K2
“Karena betul-betul presiden dan beberapa teman-teman media juga beberapa hadir pada waktu itu di lapangan sama sekali tidak ada rekayasa foto atau apapun, dan itu sama sekali bukan karakter presiden kita,” tegas Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.
Justru, tegasnya, Jokowi menginginkan situasi yang ia kunjungi harus apa adanya.Tidak diatur lebih dulu. Dalam setiap kunjungan, lanjut Pram, presiden menegaskan bahwa jangan ada hal yang sekan-akan diperlihatkan baik depan matanya.
BACA JUGA: Tersandung Proyek PLTA, Mantan Kadis Papua Dituntut Tujuh Tahun Bui
“Beberapa acara yang sudah disusun, yang ternyata penyiapannya baru satu atau dua hari, begitu dilaporkan kepada presiden pasti langsung dibatalkan,” tambahnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Tinggal Janji...Pak Yuddy
Redaktur : Tim Redaksi