jpnn.com - JAKARTA - Wacana dari anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Junimart Girsang agar Pansus Pelindo II memanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla justru memunculkan kritik dan cibiran. Bahkan kini muncul dugaan pansus pimpinan Rieke Diah Pitaloka itu sudah ditunggangi kelompok-kelompok yang merasa tak nyaman karena sikap tegas JK -sapaan Jusuf Kalla- mengganyang mafia.
Tudingan itulah yang muncul dari politikus Golkar yang juga orang dekat Wakil Presiden Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah. Menurut Poempida, ada indikasi Pansus Pelindo II telah ditunggangi pihak tertentu untuk menghantam JK yang sudah menyikat mafia di Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN.
BACA JUGA: Pemerintah Ditantang Pecat Seluruh Honorer K2
"Ada pihak-pihak yang sakit hati dan beroperasi di DPR karena Pak JK keras memberantas mafia migas dan mafia BUMN bersama Rini (menteri BUMN Rini Soemarno, red). Sinyalemen itu sangat kuat dan sedang memanipulasi Pansus Pelindo," kata Poempida di Jakarta, Senin (2/11).
Poempida mengakui bahwa JK memang pernah menelepon Komjen Budi Waseso saat masih menjadi Kabareskrim Polri. Pembicaraan per telepon itu terkait penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Polri di kantor Pelindo II.
BACA JUGA: Tersandung Proyek PLTA, Mantan Kadis Papua Dituntut Tujuh Tahun Bui
Namun, kata Poempida, saat itu JK hanya mengingatkan bahwa penegakan hukum harus disertai fakta dan bukti-bukti yang jelas. JK bahkan sudah berbicara ke publik soal pembicaraannya per telepon dengan Budi Waseso. Tak ada masalah dengan itu. Lalu kenapa harus dipanggil?" ujar bekas anggota DPR itu.
BACA JUGA: Janji Tinggal Janji...Pak Yuddy
Poempida Hidayatullah. Foto: dokumen JPNN.Com
Bagaimana dengan dugaan ada keluarga JK yang berbisnis dengan Pelindo II? “Ya keluarganya itu yang dipanggil, bukan Pak JK sebagai seorang wapres," tandas Poempida.
Karenanya bekas anggota DPR itu menilai ada hal janggal ketika JK tiba-tiba diseret di kasus Pelindo II. Yang lebih aneh, katanya, pihak yang menyudutkan JK justru dari partai-partai pendukung pemerintahan saat ini.
Meski demikian Poempida juga mengingatkan risiko jika fraksi-fraksi pendukung pemerintahan saat ini justru mendorong Pansus Pelindo II memanggil JK. Sebab, JK diusung jadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo bukan karena Golkar.
“JK ini jadi wapres bukan representasi Golkar, tapi partai pendukung dia dengan Pak Jokowi. Apa yang mau dibilang publik nanti?” kata juru bicara JK di pemilu presiden itu.
Sebelumnya, wacana agar Pansus Pelindo II memanggil JK memang dilontarkan oleh anggota Fraksi PDIP DPR, Junimart Girsang. Menurutnya, dari keterangan Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli di hadapan Pansus Pelindo, diketahui bahwa Dirut Pelindo II RJ Lino punya beking kuat.
Junimart pun menduga beking Lino bukan sekadar level menteri, tetapi lebih kuat lagi. "Kalau bukan tingkat menteri, siapa lagi yang back up Pak RJ Lino?” katanya.
Karenanya, kata Junimart, Pansus Pelindo perlu mempertimbangan pemanggilan atas Wapres Jusuf Kalla. "Presiden saja bisa kita panggil apalagi Wapres, karena ini untuk kepentingan rakyat dan bangsa," ujarnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi Bansos Sumut: Kejagung Klaim Temukan Dua Alat Bukti
Redaktur : Tim Redaksi