jpnn.com - SABANG - Eksekusi duo Bali Nine dan para terpidana mati lainnya tak juga jelas. Pemerintah pun dianggap menggantung nasib 11 orang yang akan menghadapi eksekusi itu.
Dikonfirmasi terkait hal itu, pihak Istana Negara menyatakan sama sekali mengetahui jadwal pelaksanaan eksekusi. Seskab Andi Widjajanto menyatakan Presiden Joko Widodo tidak ikut campur dalam menentukan jadwal pelaksanaan hukuman mati.
BACA JUGA: Sttt...yang ini Bukan Kebijakan Ibu Susi, Kapal Nelayan Dibakar di Perairan
"Eksekusi semua dikendalikan Jaksa Agung. Dari awal, Jaksa Agung tidak pernah memberitahukan kapan eksekusi akan dilaksanakan. Tergantung kesiapannya," ujar Andi di Sabang, Aceh, Rabu, (11/3).
Andi menampik bahwa jadwal yang tidak jelas ini akibat Indonesia mendapat banyak tekanan dari luar negeri. Terutama dari pihak pemerintah Australia tempat duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran berasal.
BACA JUGA: PAN Cabut, Hak Angket Masih Kuat
Terakhir, kata dia, komunikasi presiden dengan pemerintah Australia hanya soal tawaran pertukaran napi yang sudah ditolak Indonesia.
"Ada hal-hal teknis dan regulasi yang harus diperdalam oleh Jaksa Agung. Pada dasarnya, tidak ada perubahan kebijakan dari presiden tentang ini dan seluruh pelaksanaan diserahkan ke Jaksa Agung," tandas Andi. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Dua Jenis Batu Akik Ini Disematkan ke Jari Anies Baswedan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Disahkan, Ini Gerakan yang Akan Dilakukan Kubu Agung Laksono
Redaktur : Tim Redaksi