Istana Segera Bahas Harga Cabe

Selasa, 01 Februari 2011 – 16:21 WIB
JAKARTA — Melonjaknya harga cabe di pasaran disebabkan banyak faktorBadan Pusat Statistik (BPS) yang diperintahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memetakan kajian mengenai semakin pedasnya harga si pedas satu ini, telah menyelesaikan laporannya

BACA JUGA: Tujuh Bank Daerah Ikut Program FLPP

Rabu (2/2) BPS akan melaporkan kajian mengenai melonjaknya harga cabe di masyarakat ke rapat kabinet di Istana Negara.

Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan kajian mengenai cabe telah dimulai dengan dilakukannya kunjungan BPS ke empat kota sentra produksi cabe
Yakni Kota Tuban, Brebes, Majalengka dan Garut

BACA JUGA: Gandum Tak Perlu Proteksi

Dari empat kota ini akhirnya ditemukan permasalahan dasarnya.

"Terjadi semacam traumatik di petani cabe
Karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, harga cabe menyentuh level Rp3 ribu/Kg

BACA JUGA: Harga Batubara PT BA ke PLN Diputus Februari

Padahal break point di petani itu harusnya minimal Rp7 ribu/KgKarena mengalami rugi besar, makanya petani enggan menanam cabe dan membiarkan lahannya begitu saja,’’ jelas Rusman, Selasa (1/2).

Penyebab lainnya karena mengalami kerugian besar tahun sebelumnya, petani cabe akhirnya tidak memiliki modal yang cukup untuk kembali menanam.  Kalaupun ada, mereka memilih untuk menanam dengan skala yang lebih kecil

Sedangkan alasan terakhir karena anomali musim yang tidak menentu"Cabe ini merupakan jenis tanaman yang sangat sensitif terhadap musimPenyebab-penyebab inilah yang membuat produksi cabe secara drastis turun di tahun 2010 meskipun sudah memasuki musim panen,’’ jelas Rusman.

Namun dibalik itu semua, dari hasil kunjungan beberapa waktu lalu ke 4 kota sentra cabe tersebut, Rusman mengatakan masih ada Good News (berita baik)Yakni semakin membaiknya produktifitas cabe ditengah petaniPara kelompok petani cabe juga mengaku sangat berat hati untuk menjual cabe dengan harga tinggi.

"Sebenarnya batas harga aman bagi petani itu di kisaran Rp15 ribu/KgJadi mereka minta ada semacam Harga Penetapan Pemerintah (HPP) cabe oleh pemerintah sebagai jaminanMereka sendiri juga berat hati untuk menjual harga sampai Rp40 ribu/Kg atau lebih,’’ kata Rusman.

Namun kata Rusman, pemerintah sulit untuk menetapkan HPP cabe karena  komoditas ini tidak sama dengan beras yang bisa disimpan dalam waktu lamaSatu-satunya cara adalah dengan tetap membuat petani mau memproduksi cabe dan menjamin harga ditengkulak tidak merugikan para petani.

"Untuk menyenangkan para petani, saya sampai beli cabe 30 KgPer Kg-nya seharga Rp40 ribuItu baru ditingkatkan petaniPada saya mereka katakan, mereka juga tidak ingin menjual harga tinggi namun petani ini butuh jaminan panen mereka tidak anjlok seperti dulu lagi di harga Rp3.000,’’ kata Rusman.

Seluruh hasil kajian mengenai cabe ini kata Rusman, akan dilaporkan kepada Presiden SBY dalam rapat kabinetInilah untuk pertama kalinya, komoditi bukan barang kebutuhan pokok ikut dibahas dalam rapat para petinggi negara.’’Ini komoditi yang perlu perhatian serius karena hampir seluruh masyarakat  mengkonsumsinya,’’ kata Rusman.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salurkan FLPP, Kemenpera Gandeng Bukopin dan BTN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler