Istri Dicakar dan Dipukul, Anak Terinjak

Selasa, 16 September 2014 – 04:24 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Jangan suka main kasar dengan anak dan istri, sebab bisa berakhir di balik jeruji. Seperti yang dialami keluarga di Jalan Gerilya, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Samarinda, ini. Fitriani (24) mengadukan perlakuan kasar suaminya, Febri Ramadhani (21), Senin (15/9) sekitar pukul 02.30 Wita. Dia mengalami kekerasan yang diawali cekcok mulut antara suami-istri.

Keterangan Fitri, dia dan suaminya sudah ribut sejak Minggu (14/9) sore. "Sudah dari pukul 18.00 Wita ributnya," ucap Fitri.

BACA JUGA: Formasi Dokter Spesialis Kurang Diminati

Klimaksnya, pukul 20.00 Wita. Korban yang kala itu sedang bersama anaknya yang baru berumur tujuh bulan, malah dipukul suaminya. "Saya dicakar, terus dipukul juga," terangnya.

Fitri juga sempat mengungkapkan, bahwa anaknya juga sempat jadi korban kekerasan yang dilakukan suaminya tersebut. Walhasil, anaknya pun sempat menangis. Mendapat perlakuan kasar, Fitri pun memilih mengamankan diri di tempat keluarganya. Pihak keluarga pun menyuruh Fitri untuk melaporkan suaminya tersebut kepada polisi.

BACA JUGA: Banyak Konsumen Beralih ke Elpiji 3 Kg

Fitri lantas minta diantarkan tukang ojek ke Polsekta Samarinda Utara. Dengan mata berkaca-kaca, Fitri pun sempat menjelaskan perihal keributan yang terjadi antara dia dan suaminya tersebut. Dia mengaku mendapat luka akibat cakaran dan memar di wajahnya.

"Pipi, bibir terus tangan juga sakit," ucap ibu tersebut.

BACA JUGA: Tujuh Korban Long Boat Tenggelam Belum Ditemukan

IRT tersebut diminta melakukan visum di RSUD AW Sjahranie. Febri diamankan polisi kemarin siang (15/9). Saat ditemui media ini, Febri pun mengakui kesalahan yang diperbuat atas istrinya tersebut.

"Ya memang saya khilaf," ucap Febri.

Pria tersebut pun menjelaskan bahwa keributan tersebut lantaran dirinya yang pulang terlambat. "Pas hari libur, saya dipanggil sama bos saya di kantor buat belikan makanan. Tapi memang pulangnya agak terlambat," ucap Febri.

Dia pun mengakui bahwa dirinya memukul dan mencakar istrinya. Perihal anaknya yang juga menjadi korban, dirinya mengaku tak sengaja. "Itu karena saya lagi emosi. Tapi saya tidak ada niatan untuk injak kaki anak saya," ucapnya.

Sebelumnya, pada bulan Mei lalu, keduanya juga sempat ribut dan diselesaikan di kantor polisi di Jalan DI Panjaitan. Saat itu Febri tak ditahan lantaran pasangan suami istri ini sepakat damai. "Sudah sempat buat surat pernyataan juga. Tapi dia berbuat lagi," ucap Fitri.

Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna menerangkan bahwa pihaknya sudah mengamankan Febri. "Kita telepon tadi dan yang bersangkutan datang. Dia (Febri) pun mengaku semuanya," jelas Ervin. Penyidik juga sedang meminta keterangan Febri. (*/dra/far/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disidang Gara-gara Sampah Lontong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler