PASURUAN - Rentetan cobaan menimpa keluarga Haji Syaichon setelah pembagian zakat yang menewaskan 21 orang pada Senin lalu (15/9)Setelah polisi menetapkan putra kedua Haji Syaichon, Faruq, 28, sebagai tersangka, Rabu (17/9), keluarga Haji Syaichon kembali diuji
BACA JUGA: Ke Kantor Naik Bus, Iqbal Dikenal Bersahaja
Hajah Chanifah, istri H Syaichon, mengalami stroke karena penyakit hipertensinya kambuhTertekannya keluarga pengusaha dermawan asal Pasuruan, Jatim, itu diungkapkan adik ipar Haji Syaichon, Gus Mujib Hasan, kemarin
BACA JUGA: RUU DIY Tempatkan Sultan Sebagai Simbol Politik
''Keluarga Haji Syaichon merasa nelangsa dengan banyaknya tudingan miring yang ditujukan kepada mereka,'' ungkapnyaGus Mujib menegaskan, peristiwa yang menyebabkan 21 orang meninggal saat antre zakat itu sama sekali tidak mereka inginkan
BACA JUGA: Lemhanas: Tunda Pemekaran Jelang Pemilu
''Kalau ditanya bagaimana perasaan kami melihat 21 orang korban yang tewas karena antre zakat, kami juga sangat menyesalPenyesalan ini tidak akan bisa terhibur dengan apa pun,'' kata Gus MujibDia juga sempat marah ketika kali pertama melihat banyak korban yang jatuh di depan musala H Syaichon di Gg Pepaya, Jl Wahidin Sudirohusodo, Kota Pasuruan, Senin laluNamun, dia akhirnya menyadari bahwa semua peristiwa itu adalah musibah dari Allah yang siapa pun tidak akan bisa menghindarkan
Menurut dia, saat ini keluarga H Syaichon berkonsentrasi pada mekanisme hukum yang sedang diproses aparat kepolisianApalagi, mereka harus dihadapkan kepada penetapan Faruq sebagai tersangka peristiwa tersebut''Bukan hanya masalah hukum yang menyebabkan keluarga kami panik saat iniNing (kakak) saya, Hajah Chanifah, sedang dalam keadaan sakitDia mengalami stroke karena penyakit hipertensi yang dideritanya,'' jelasnya
Demi menjaga agar kondisinya tidak menurun, keluarga berusaha menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya kepada ChanifahBahkan, tidak ada satu pun yang berani mengabari tentang kematian 21 orang tersebut
Karena berkonsentrasi pada prosedur hukum yang hingga hari ini berjalan, keluarga H Syaichon belum memulai memberikan santunan kepada para korbanTapi, Gus Mujib memastikan rencana itu bakal dilaksanakanBahkan, dia menyebutkan, sebelum hari raya keinginan keluarga memberikan santunan kepada para korban sudah terlaksana
Tentang mekanisme baru pembagian zakat, keluarga itu juga sudah mendiskusikanMereka sudah bertekad akan menggunakan pola baru yang tidak sampai membahayakan keselamatan jiwa para penerima zakat''Saya sudah bilang sama kakak saya, kalau Allah masih memberikan rezeki kepada keluarga kami sehingga bisa menjalankan perintah berzakat, polanya akan diubah secara total,'' urai Gus Mujib dengan mimik serius
Sementara itu, proses hukum terkait kasus zakat tersebut hingga kemarin masih berlangsungPagi kemarin (17/9) Faruq berada di Polresta Pausuruan''Saya mulai Senin belum pulangTadi malam (kemarin) saya masih menginap di sini (Polresta Pasuruan),'' ucap FaruqKetika ditanya tentang apa saja yang ditanyakan petugas, lelaki berambut gondrong itu memilih bungkam''Nanti saja, Mas, setelah pemeriksaan,'' kata lelaki yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu
Selain Faruq, kemarin tidak ada lagi saksi-saksi yang diperiksa Polresta PasuruanH Syaichon dan putra pertamanya, Achmad Chalid alias Vivin, tidak berada di polrestaBaru sekitar pukul 10.00 Vivin datang bersama seorang asistennya ke polresta dengan mengendarai mobil Grand Livina hitam
Sedangkan H Syaichon datang ke mapolresta siang sekitar pukul 12.40Mengenakan sarung dan baju koko, lelaki 52 tahun itu langsung masuk ke ruangan Kanit PPADia menemui dua putranya yang berada di ruangan tersebutKetika didekati wartawan, H Syaichon langsung menjauh dan menutup diri
Sementara itu, kondisi para korban tragedi zakat yang dirawat di RSUD dr R Soedarsono Purut, Kota Pasuruan, berangsur-angsur membaik Dari 14 korban luka yang sempat dirawat, dua orang sudah dipulangkanDi antara yang masih mendapat perawatan, hanya Sufiatun, 26, yang hingga kemarin dirawat di intensive care unit (ICU).
''Kondisi semua korban sudah membaikMungkin, besok (hari ini, Red) sudah ada yang boleh pulang menjalani rawat jalan,'' kata dr Fairus, dokter RSUD yang bertugas menangani para korban insiden zakat tersebut
Kemarin Menkominfo Mohammad Nuh menjenguk para korbanDalam kesempatan itu, Nuh menyatakan bahwa insiden pembagian zakat H Syaichon tersebut terjadi karena kesalahan manajemen''Insiden ini sebuah pelajaran yang sangat berhargaUntuk itu, Depag kini mengembangkan model tentang pembagian zakat,'' katanya kepada wartawan (via/fun/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bingung Mencontreng? Coblos dengan Paku
Redaktur : Tim Redaksi