Istri Hakim PN Medan: Saat Saya Hamil pun Jamaluddin Bawa Perempuan ke Rumah

Rabu, 15 Januari 2020 – 01:59 WIB
Zuraida Hanum, istri sekaligus otak pembunuhan Hakim PN Medan, Jamaluddin memeragakan adegan saat bertemu eksekutor pada rekonstruksi di salah satu restoran Jalan Ringroad Medan, Sumut, Senin (13/1). Foto: ANTARA/Septianda

jpnn.com, MEDAN - Zuraida Hanum, istri kedua Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, membuat pengakuan mengejutkan saat rekonstruksi kasus pembunuhan suaminya, Senin (13/1).

Sambil menangis, dia mengaku merancang pembunuhan suaminya, karena sering diselingkuhi korban.

BACA JUGA: Pengakuan Lengkap Istri Hakim PN Medan Soal Suaminya, Oh Ternyata

Rekonstruksi yang digelar Tim penyidik Direktorat Reskrimum Polda Sumut dan Satuan Reskrim Polrestabes Medan itu menghadirkan ketiga tersangka, yaitu Zuraida Hanum (41), M Jefri Pratama (42), dan Reza Fahlevi (29). Ada 15 adegan yang direka ulang.

Pada adegan pertama, tersangka Jefri bertemu Zuraida di Cafe Everyday Jalan Ringroad, Medan, persisnya di seberang mal Focal Point pada awal November 2019 lalu. Saat bertemu sekira pukul 11.00 WIB, Zuraida curhat perihal permasalahan rumah tangganya kepada Jefri. Pengakuan Zuraida, dirinya sering diselingkuhi korban.

BACA JUGA: Ternyata Ini Motif Istri Hakim PN Medan Bunuh Sang Suami

“Suami saya (Jamaluddin) terus-menerus berselingkuh dengan perempuan-perempuan lain. Sejak pertama pernikahan saya, dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan mengadu ke kakak-kakak kandungnya, adik kandungnya, tapi mereka tidak berdaya apa-apa,” ucap Zuraida sembari menangis dalam rekonstruksi adegan pertama tersebut.

Kata Zuraida, dirinya sempat meminta cerai kepada suaminya. Tetapi, sang suami tidak setuju, karena malu mengingat profesinya sebagai hakim. “Saya coba minta cerai. Itulah, katanya jangan coba-coba minta cerai, karena akan malu lantaran (korban) seorang hakim. Tetapi, dia (korban) menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya,” kilah Zuraida.

BACA JUGA: Innalillahi, Darius Meninggal Dunia di Rumahnya

Karena itu, Zuraida meminta tolong kepada Jefri untuk membunuh korban. Awalnya, Jefri menyarankan untuk bercerai saja. “Rasanya mau mati saja karena banyak permasalahan yang dihadapi selama bersama dia (korban). Lebih baik dia mati, atau saya yang mati,” cetusnya.

Akhirnya, Jefri setuju membunuh korban. Adegan pertama berakhir, dan tersangka Jefri meninggalkan Zuraida.

Pada adegan kedua, Jefri menemui tersangka Reza Fahlevi yang juga adik tirinya, di warung tempat usahanya kawasan Jalan Setiabudi Ujung, Simpang Selayang, pada 24 November 2019 sekira pukul 19.00 WIB.

Dengan mengendarai mobil Toyota Calya warna putih BK 1757 HE, Jefri bertemu Reza dan menceritakan keluh-kesah Zuraida terhadap suaminya.

Selanjutnya, Jefri meminta Reza untuk bertemu dengan Zuraida guna menjelaskan permasalahan rumah tangga yang dihadapi.

Berlanjut adegan ketiga, pada 25 November 2019 sekira pukul 11.00 WIB tersangka Jefri menghubungi Reza dan menyuruhnya untuk datang ke The Coffee Town Jalan Ngumban Surbakti guna bertemu dengan Zuraida. Zuraida juga meminta Reza datang ke kafe tersebut.

Pada adegan keempat, tersangka Zuraida datang bersama dengan Jefri ke The Coffee Town menggunakan mobil Toyota Camry BK 78 ZH. Setibanya di sana, keduanya masuk dan duduk di dalam kafe sembari menunggu kedatangan Reza.

Tak lama (adegan kelima), tersangka Reza datang ke kafe itu dan bertemu dengan Jefri serta Zuraida. Saat itulah, dijelaskan persoalan rumah tangga yang dihadapi Zuraida kepada Reza dan sekaligus meminta bantuan untuk membunuh korban.

Setelah mendengar penjelasan Zuraida, Reza tidak langsung menuruti permintaannya tetapi mempertanyakan.

“Betul itu kak (Zuraida), nanti kakak cuma manfaatin Bang Jefri? Setahu saya (Reza), Bang Jefri orangnya lurus, enggak neko-neko dari dulu. Kakak serius enggak nyuruh kek gitu (membunuh),” ujar Reza.

Lantas, Zuraida menjawab serius. “Iya serius, memang rencana kami mau nikah sama Bang Jefri bukan main-main. Selama ini kakak sudah enggak tahan. Sudah lama kakak pendam. Sudah cukup sakit hatilah, Reza memang betul mau bantuin Bang Jefri sama kakak untuk bunuh dia (korban)? Nanti kalau sudah siap bunuh, kakak kasih uang Rp100 juta dan setelah itu kita umrah,” sebut Zuraida.

Mendengar jawaban Zuraida, Reza pun menuruti permintaannya. Namun Reza kembali mempertanyakan keseriusan Zuraida atas hubungannya dengan abang tirinya tersebut, Jefri. “Iya kak (Reza) mau. Tapi kakak serius ‘kan sama Bang Jefri? Nanti cuma manfaatin kami aja,” ucap Reza.

Zuraida kemudian meminta Jefri untuk bicara. Dikatakan Jefri, apa yang disampaikan Zuraida benar adanya.(ris)
Kenapa Gak Poligami Aja?:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler