Istri Sopir Go-Car Peluk Anak Saat Lihat Foto Jasad Suaminya

Sabtu, 31 Maret 2018 – 22:10 WIB
Rohana menggendong Tsabit, putra bungsunya tiba di kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, tadi malam. Foto: Evan/Sumatera Ekspres/jpg

jpnn.com, BANYUASIN - Penemuan tulang belulang Tri Widyantoro, sopir Go-Car yang hilang sebulan lebih dengan cepat sampai ke istri korban, Rohana, 43.

Didampingi beberapa saudaranya, wanita itu mendatangi RS Bhayangkara Palembang.

BACA JUGA: DPO, Mahasiswa Pembunuh Sopir Go-Car Jarang ke Kampus

Seperti dilansir sumeks.co.id (Jawa Pos Group), raut wajahnya terlihat sedih. Namun Rohana yang memangku anak bungsunya, Tsabit, 2, berusaha kuat dan tegar.

Satu persatu saudara dan kerabatnya datang untuk mengucapkan bela sungkawa.

BACA JUGA: Pembunuh Sopir Go-Car Palembang Itu Sempat Coba Beraksi Lagi

“Saya sudah di sini sejak jam 3 (sore),” katanya.

Tepatnya setelah dapat kabar penemuan tulang belulang yang diduga milik suaminya. Meski berusaha tegar, dia akhirnya terisak juga.

BACA JUGA: Mahasiswa Ini Ikut Rancang Perampokan Sopir Go-Car Palembang

Ketika menerima pesan WhatsApp (WA) memperlihatkan foto-foto tulang belulang yang ditemukan penyidik Polda di kawasan Parit 6 Muara Sungsang, Banyuasin. Dia menangis sembari memeluk Tsabit.

Sekitar pukul 19.00 WIB, tulang belulang yang diduga kuat Tri tiba di RS Bhayangkara. Para driver taksi online dan ojek online langsung menyerbu mobil yang membawa tulang belulang itu. Di antara mereka sempat salah paham, mengira kalau polisi membawa salah satu tersangka.

Begitu tahu kalau itu tulang belulang Tri, mereka pun spontan menyanyikan yel-yel ucapan terima kasih pada polisi. Lalu dilanjutkan dengan bersalawat dan membaca Al-Fatihah.

Rohana ikut masuk ke instalasi pemulasaran jenazah saat tulang belulang Tri dibawa masuk ke kamar jenazah. Sedang Tsabit yang digendong saudara Rohana tampak tak berhenti menangis. Sekitar lima menit kemudian, Rohana keluar sambil didekap kakaknya.

Mereka pun pulang ke rumah. Usai Yasinan tadi malam, pihak keluarga mengungkapkan ketidakyakinan kalau kerangka yang ditemukan milik Tri meskipun kerangka itu ditemukan berdasar pengakuan para pelakunya.

Menurut pihak keluarga, ada ciri fisik yang tidak cocok dengan korban. Seperti bentuk kepala yang dinilai tidak sama. Lalu, bagian gigi ditemukan bekas pasang gigi palsu. “Suami saya tidak pakai gigi palsu,” ungkap Rohana, tadi malam.

Selain itu, kondisi yang ditemukan sudah berupa tulang belulang. Padahal Tri menghilang hingga kemarin terhitung 43 hari. Berbekal keyakinan dan bukti tersebut, pihak keluarga belum bisa percaya bahwa tulang belulang yang ditemukan merupakan sisa dari jasad Tri.

“Identifikasi tidak lama. Kami dari keluarga hanya ingin memastikan dengan pengecekan secara detail,” ujarnya. Karena itu, Rohana dan keluarganya akan menunggu hasil tes DNA. Selama hasil tes DNA belum keluar, pihak keluarga terus berdoa.

Untuk Yasinan yang digelar tadi malam, bukan dimaksudkan karena Tri telah meninggal. Tapi mendoakan agar Tri selamat dan bisa ditemukan dalam keadaan baik. “Yasinan ini untuk mendoakan, tapi bukan Yasinan untuk orang yang meninggal,” tandasnya. (wly/cj10/dom/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Pembunuhan Sadis Sopir Go-Car Palembang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler