Isu ABS Kontraproduktif, Perwira Saling Curiga

KSAD Kumpulkan Purnawirawan, Wiranto dan Prabowo Tak Hadir

Selasa, 03 Februari 2009 – 07:39 WIB
JAKARTA - KSAD Jenderal Agustadi Sasongko Puernomo mengumpulkan para purnawirawan jenderalLangkah petinggi militer itu dilakukan untuk menjaga agar isu gerakan ABS (Asal Bukan Susilo) yang kini ditengarai berkembang di militer tersebut tidak merugikan institusi TNI.

Isu ABS tersebut tidak main-main

BACA JUGA: Kewenangan BNP2TKI Dicabut

Sebab, yang pertama membeberkan ke publik adalah Presiden SBY sendiri beberapa waktu lalu
Itulah sebabnya, petinggi militer terperanjat dan dibuat sibuk untuk menjaga netralitas TNI.

Isu tersebut sangat sensitif di kalangan militer

BACA JUGA: Hartono Tanoe Terancam Jadi Tersangka

Apalagi, sejumlah purnawirawan jenderal telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2009
Tak hanya SBY, tapi juga Jenderal (pur) Wiranto, Letjen (pur) Prabowo Subianto, dan Letjen (pur) Sutiyoso.

Dalam silaturahmi yang digelar Senin  (2/2), di antara sejumlah capres dari kalangan purnawirawan itu, hanya Sutiyoso yang hadir

BACA JUGA: Tahan Rekanan, Kejagung Dalami Pejabat PLN

Prabowo dan Wiranto tak terlihat di antara ratusan rekan-rekannya.

"Ini silaturahmi dengan keluaraga besar purnawirawanSekaligus kita sampaikan bahwa komitmen TNI jelas, yakni netral dan tidak berpolitik dalam Pemilu 2009," ujar Agustadi kepada wartawan sebelum membuka acaraTotal ada 262 peserta yang mengikuti acara di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, ituMereka terdiri atas 62 orang pejabat teras TNI-AD dan 200 orang purnawirawan TNI-AD.

Selain Sutiyoso, tampak mantan KSAD Jenderal (pur) Ryamizard Ryacudu, mantan Kasum Letjen (pur) Suady Marassabessy, mantan Wakasad Letjen (pur) Kiki Syahnakri, dan Ketua Persatuan Purnawirawan Letjen (pur) SoeryadiAcara tersebut berlangsung tertutup sejak pukul 09.00 hingga pukul 11.00 dan diakhiri dengan santap siang bersama.

Menurut Agustadi, dirinya meminta pengertian purnawirawan bahwa prajurit tidak bisa diajak atau ditarik ke ranah politik"Saya mohon pada para senior agar tidak mengajak anak-anak berpolitikSebab, mereka masih terikat dengan tugas sebagai prajurit negara," katanya.

Mantan Sesmenko Polhukam itu juga menjamin tidak akan memihak salah satu kelompok"Netral senetral-netralnyaSaya sendiri yang menjamin," tegasnya.

Isu ABS yang disampaikan Presiden SBY, menurut Agustadi, sukar dibuktikan"Tapi, ini menjadi catatan yang sangat penting bagi kami," imbuhnya.

Dalam pertemuan itu, para purnawirawan terlihat sangat akrabSaat bertemu, mereka saling merangkul dan berciuman pipiMeski sudah purnawirawan, mereka masih diberi penghormatan dengan sikap sempurna oleh para junior yang masih menjabat.

Ditemui setelah acara, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (pur) Soerjadi meminta agar rekan-rekan sesama pensiunan bersikap netral dalam pemilu"Sehingga TNI Angkatan Darat tetap kompak dan solid," kata Soerjadi.

Soerjadi juga meminta para purnawirawan untuk proaktif menjaga netralitas TNI-AD"Kami mohon agar kawan-kawan membantu almamater untuk menjaga netralitas prajurit dalam pemilu nanti," lanjutnya.

Mantan Pangdam Jaya Sutiyoso menilai, SBY terlalu terburu-buru menyampaikan isu ABS di forum penting setingkat rapim TNI pekan lalu"Saya justru sangat yakin netralitas Tentara Nasional Indonesia terjaga," katanya.

Gerakan Asal Bukan S di militer sebenarnya tak ada dan justru permainan politik jelang perhelatan April itu"ABS bisa saja termasuk saya juga yang namanya pakai huruf SSultan juga pakai S," ujarnya.

Mestinya, kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, presiden tak bicara mengenai ABS"Kalau memang nggak ada, mestinya nggak usah dibicarakanAntar-angkatan akan ada kecurigaanMembuat kita berpikir semua," katanya.

Apakah Anda tersinggung? "Oh, tidakKita ini purnawirawan yang sudah tahu kalau keutuhan NKRI harus kita jagaTidak ada masalah," tegasnyaMeski begitu, menurut Sutiyoso, dirinya masih meminta bantuan jasa pengawalan prajurit"Kalau ada TNI aktif bantu kita mengawal, itu kan biasa sajaBoleh-boleh sajaMereka juga tidak akan punya hak pilih toh," katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu justru santai menanggapi isu ABSRyamizard yang datang saat Rakernas PDIP di Solo pekan lalu itu menilai, ABS bukan sebagai singkatan dari "Asal Bukan S""ABS itu setahu saya Asal Bapak Senang," ujar Ryamizard, lalu tertawa.

Dia setuju bahwa purnawirawan TNI yang berpolitik tidak boleh menarik-narik militer aktif dalam politik praktis"Kalau menarik keluarga purnawirawan, ya boleh-boleh sajaNamun, menarik bekas anak buah jelas tidak boleh," katanya.

Jika ada purnawirawan yang mengajak militer aktif berpolitik, menurut Ryamizard, sepantasnya diberi sanksi oleh Persatuan Purnawirawan TNI AD"Itu tadi hukumannya kebijaksanaan ketua (PPAD)Kalau saya bicarakan di sini, nanti dia tersinggungTapi setahu saya, itu tidak ada," lanjutnya.

Mantan Wakasad Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri menilai, isu ABS justru membuat perwira di tubuh TNI saling mencurigai"Isu ke publik ini jadi kontraproduktifPerwira jadi saling mencurigaiJadi, tidak patut dilempar ke luar," kata Kiki.

Menurut Kiki, tarik-menarik antara purnawirawan dan prajurit TNI aktif untuk masuk ke parpol sangat mungkin"Itu pasti adaJadi, bergantung kedewasaan TNI seperti yang disampaikan KSADBukan hanya purnawirawan, politisi sipil pun masih ada tarik-menarik karena belum ada kemandirian," ungkapnya(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 56 Ribu Pekerja Kena PHK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler