jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia ( SPBI) Iswadi mengatakan kehadiran Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang disiapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Garut, Jawa Barat, merupakan bentuk nyata negara hadir dalam mencegah dan melawan radikalisme.
KTN merupakan kawasan yang disiapkan pemerintah bagi para mantan narapidana terorisme lewat program deradikalisasi.
BACA JUGA: BNPT Kembali Siapkan Lahan 10 Hektare Bagi Para Mantan Napiter
"Saya kira program ini dapat berjalan dengan baik dan terukur. Insyaallah akan dapat mengurangi angka terorisme di Indonesia,” ujar Iswadi dalam keterangannya, Senin (4/7).
Iswadi juga mengatakan masalah radikalisme dan terorisme saat ini sudah marak terjadi di mana-mana, termasuk di Indonesia.
“Berbagai tindakan teror tak jarang memakan korban jiwa. Seakan menjadi cara dan senjata utama para pelaku menyampaikan pemahaman mereka,” ucapnya.
BACA JUGA: BNPT Bersama Tokoh Agama Resmikan Papua Rumah Doa Segala Bangsa
Iswadi tercatat sebagai alumni program doktoral manajemen pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Dia menilai ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan untuk menekan radikalisme.
BACA JUGA: Sekda: Kinerja Tenaga Honorer Sangat Luar Biasa, Kami Masih Membutuhkan
Salah satunya, pemerintah harus mampu merangkul semua pihak dan melakukan aksi nyata di tengah masyarakat.
Begitu pula dengan rakyat, harus memberi dukungan dan kepercayaan kepada pihak pemerintah untuk menjalankan tugas dengan baik.
“Semoga soft opening KTN Garut akan dapat meminimalisir kesenjangan sosial."
"Karena kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme," kata Iswadi.
Sebelumnya, BNPT menggelar soft opening KTN) di Kadungora, Garut, Jawa Barat, Sabtu (2/7).
Soft launching yang digelar merupakan yang ketiga setelah sukses dilaksanakan di Turen, Jawa Timur dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). (gir/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kennorton Girsang