Isyana Sarasvati, Makin Semangat saat Dengar Jeritan-jeritan

Sabtu, 26 Maret 2016 – 00:55 WIB
Isyana Sarasvati tampil menghibur para penggemarnya di Java Paragon Hotel Surabaya, 16 Maret 2016. Foto: GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

jpnn.com - ISYANA Sarasvati, 22, melewati proses yang panjang hingga akhirnya bisa menjadi penyanyi moncer seperti sekarang ini.  Menurut perempuan dengan citra anti-jaim (jaga image) itu, sejak kecil dirinya menerapkan hukum 10 ribu jam.  Apa itu? 

ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta

BACA JUGA: AKBP Sumy Hastry Purwanti, Polwan Berkeahlian Unik di Polri

Artinya, untuk menjadi ahli, seseorang perlu melakukan kegiatan yang ditekuninya minimal 10 ribu jam. Dan itu dilakukan Isyana sejak usia tujuh tahun, Isyana berlatih musik minimal 8–12 jam per hari. 

Dia sudah sangat terbiasa menjalani karantina. Masuk ke sebuah ruangan khusus dan berlatih musik serta vokal dengan serius. 

BACA JUGA: Kampung Wisata tanpa Listrik, Terang Tunggu Ada Pernikahan

”Secara teknis, ibu yang menghitung. Asumsinya, 10 ribu jam terpenuhi saat saya berusia 15 tahun,” ucap Isyana dalam kunjungannya ke redaksi Jawa Pos di Surabaya, beberapa hari lalu.

Benar saja. Saat berusia 15 tahun, Isyana mendapatkan hasil dari latihan 10 ribu jam itu. Komposisi ciptaannya yang berjudul Wings of Your Shadow masuk 12 besar komposisi terbaik dalam sebuah festival musik internasional di Jepang. 

BACA JUGA: Dokter Lo Siauw Ging Kerap Menolak Uang dari Pasien

Setelah itu, berbagai prestasi pun dia raih. Termasuk, beasiswa sekolah musik di Nanyang Academy of Fine Art Singapore untuk gelar diploma dan sarjana yang diraihnya pada Mei 2015 di Royal College Music of Music London.  

Setelah dia mengeluarkan single dan album Explore!, namanya semakin dikenal orang. Namun, sebelum menjadi solois pop perempuan seperti sekarang, sebenarnya bungsu di antara dua bersaudara itu punya nama sebagai penyanyi klasik. ”Saya tetap menyanyi klasik. Suara sopran saya juga berguna untuk album pertama itu,” ujarnya. 

Isyana masih sering menerima undangan tampil untuk konser musik klasik. Yang terdekat adalah sebuah show di Singapura pertengahan bulan depan. 

Lalu, kenapa bikin album pop? ”Album ini gambaran pikiran dan mindset saya yang saat ini sedang berumur 22 tahun,” ucap Isyana. 

Lagu-lagu yang dia ciptakan berdasar pengalaman sendiri, lingkungan, dan imajinasi. Dalam album-album selanjutnya, genre yang muncul bisa jadi berbeda. 

”Bakal ada waktunya saya bikin album dengan suara sopran juga,” imbuh adik vokalis Banda Neira Rara Sekar Larasati itu. 

Menurut dia, menjadi penyanyi klasik atau pop sama-sama menyenangkan. Tapi, soal fans, Isyana bilang bahwa fans musik pop lebih seru. 

”Kalau di musik klasik, setelah tampil memuaskan, kita didatangi, diajak salaman, lalu diucapin congratulation,” tutur dia. 

”Nah, kalau di musik pop, fansnya heboh.  Jerit-jeritan gitu, bikin makin bersemangat nyanyi,” ujar teman duet Rayi RAN dalam lagu Kau Adalah itu. 

Mencipta lagu dalam bahasa Inggris bukan hal susah bagi Isyana. Apakah itu jadi bekal go international?

”Saya bingung apa yang disebut go international. Di era digital ini, lagu saya sudah didengar teman dan fans di luar negeri.  Itu jadinya sudah go international belum?” jawabnya, lalu tertawa. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengharukan, Aksi Sejumlah Polisi Ini Sungguh Mengharukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler