jpnn.com, BALIKPAPAN - Institut Teknologi Kalimantan (ITK) hanya memiliki dua gedung perkuliahan. Padahal, jumlah mahasiswa mencapai 2.019 orang. Jelas, kondisi ini sudah tidak ideal.
Sayangnya, pembangunan gedung belum juga terealisasi. Bahkan, tak ada kucuran anggaran tahun ini.
BACA JUGA: Sudah 9 Bulan Guru Honorer tak Gajian
Kabag Akademik dan Perencanaan ITK, Imam Safi’i menjelaskan, tahun lalu sebenarnya ada kucuran di APBN Perubahan. Namun, alokasi senilai puluhan miliar rupiah itu baru turun pada Oktober.
“Waktu sisa sebulan, akhirnya cuma terpakai untuk membangun fondasi saja. Tutup anggaran, sisa uang harus dikembalikan,” jelasnya.
BACA JUGA: Semua Kepala Sekolah Seharusnya Jadi Tersangka
Sedangkan tahun ini, sama sekali tak ada kucuran dari APBN. Termasuk di APBN Perubahan juga dipastikan nihil.
“Sekarang kami sudah kewalahan. Ruangan kurang, akibatnya yang harusnya pukul 16.00 Wita sudah tak ada perkuliahan, ini masih ada sampai pukul 18.00 Wita,” tambahnya.
BACA JUGA: Pengawas Sekolah Diminta Aktif Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di dua gedung akademik sekarang juga dipakai untuk ruang kantor, laboratorium, perpustakaan, dan ruang jurusan karena belum adanya gedung baru.
Kemudian, menampung mahasiswa dari 13 prodi yang ada, yakni Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik Perkapalan, Teknik Material dan Metalurgi, Perencanaan Wilayah dan Kota, Matematika, Fisika, dan Sistem Informasi. Juga tiga prodi baru, Teknik Lingkungan, Teknik Informatika, dan Teknik Industri.
“Tahun depan, kami juga akan membuka tiga prodi baru, yaitu Farmasi, Teknik Kelautan dan Arsitektur. Saat ini izin sedang berproses. Kalau keluar, masing-masing prodi itu dua kelas atau 80 mahasiswa baru. Jadi, mau tak mau tahun depan harus dibangun gedung baru,” tambahnya.
Pihaknya akan meminta bantuan ke Pemprov Kaltim maupun Pemkot Balikpapan, sebagai antisipasi jika tak ada kucuran dari APBN. Kebutuhan biaya untuk membangun satu gedung yang sama dengan gedung saat ini diperkirakan mencapai Rp 55 miliar.
Tak hanya gedung baru, ITK juga memerlukan laboratorium yang lebih layak, baik secara kualitas maupun kuantitas. Memang semua jurusan sudah memiliki laboratorium.
Namun, masih perlu peningkatan untuk mengejar level seperti kampus induk, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Juga dari segi kuantitas, peralatan yang jumlahnya masih terbatas. Untuk Teknik Informatika misalnya, hanya ada 20 unit komputer yang harus dipakai bergantian saat praktikum.
Kabar terbaru, pada APBD Perubahan tahun ini, ada kucuran Rp 14 miliar dari Pemkot Balikpapan untuk ITK.
Duit itu untuk mencicil pembebasan lahan. Di mana dari 300 hektare kebutuhan lahan sesuai master plan, baru 60 hektare yang tersedia.
“Saya baru dapat info tadi malam (15/10). Hari ini (kemarin), tim rapat. Hanya saja belum diketahui anggaran itu cukup untuk membebaskan lahan seberapa luas,” pungkas Imam. (rsh2/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah PTS 4.560, Kampus-kampus Kecil Diminta Merger
Redaktur & Reporter : Soetomo