jpnn.com - PALANGKA RAYA – Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Provinsi Kalteng dinilai kurang memuaskan. Itu berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan Ombudsman dari Jakarta terhadap pelayanan BPJS di kabupaten/kota pekan lalu.
Ombudsman yang turun ke Kalteng dipimpin Dadan S Suharmawijaya. Pihaknya melakukan survei yang dibagi dalam tiga wilayah, yakni Kotawaringin, wilayah tengah, dan Barito.
BACA JUGA: Duh, Masih Ada 60 Hektare Kawasan Kumuh
”Kami dari Ombudsman RI langsung turun ke daerah sebagai tindak lanjut banyaknya laporan dan pengaduan terkait buruknya pelayanan terhadap pasien BPJS. Padahal, masyarakat harus membayar mahal dengan adanya kenaikan iuran BPJS," kata Dadan di laman Radar Sampit, Minggu (11/9).
Berdasarkan hasil survei, banyak persoalan yang harus dibenahi BPJS. Misalnya, masih adanya peserta BPJS yang dipungut biaya puskesmas atau rumah sakit, dan pendaftaran berobat yang masih antre.
BACA JUGA: Pedagang Cemas Kios di Pasar Diisi Orang Baru
Selain itu, pelayanan terhadap pasien BPJS juga dinilai tidak ramah.
”Persoalan seperti ini masih banyak terjadi, sehingga masyarakat dirugikan. Ini yang harus dibenahi BPJS, jangan sampai masyarakat yang dirugikan," ujarnya.
BACA JUGA: Gelar Razia di Rutan, Hasilnya... Wow Mengejutkan
Buruknya pelayanan tersebut hampir terjadi di setiap daerah di Indonesia, termasuk di kabupaten/kota. Untuk peningkatan kualitas layanan terhadap peserta, Ombudsman akan menyampaikan hasil survei kepada pimpinan BPJS.
”Kita tentu ingin ada perbaikan dan kita meyakini BPJS Kesehatan telah melakukan perbaikan. Nanti kita akan berikan masukan kepada BPJS agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap peserta BPJS," ujarnya. (arj/ign/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syukurlah, Tidak Ada Wabah Kaki Gajah
Redaktur : Tim Redaksi