Jadi ini Dia Bandit Spesialis Rumah Kosong

Senin, 14 November 2016 – 09:49 WIB
Adi Bule, spesialis pencurian rumah kosong. Foto: JPG/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA-- Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya akhirnya berhasil membekuk bandit spesialis pencurian rumah kosong, Adi Bule.

Polisi menghadiahi Adi dua timah panas lantaran mencoba kabur saat ditangkap.

BACA JUGA: Disekap, Kepala Diinjak-injak Lalu Dibuang

Penangkapan Adi berawal dari diringkusnya YHO alias Ambon sekitar dua bulan lalu.

Saat pemeriksaan Ambon mengaku beroperasi bersama dua teman, yaitu Adi dan IDS. Saat ini IDS masih buron.

BACA JUGA: Dicerai Istri, Residivis Curanmor Jadi Predator Seksual

"Mereka bertiga adalah kawanan bandit yang sudah lama beraksi di Surabaya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga kemarin.

Shinto menjelaskan, sasaran utama pelaku adalah rumah kosong.

BACA JUGA: Lagi, Ibrahim Ditembak, Kali Ini Diberondong dari Jarak Dekat

Mereka berkeliling mencari target operasi denga sepeda motor Adi.

Biasanya, pelaku mencari rumah yang lampunya menyala saat siang.

Ketiga pelaku memiliki peran masing-masing. Ketika sasaran sudah dipilih, Ambon bertugas membuka pintu gembok dengan menggunakan kunci L.

Sebelumnya, Ambon mengetuk pintu terlebih dahulu untuk memastikan bahwa rumah benar-benar kosong.

Setelah membuka gembok, pintu utama dicongkel dengan menggunakan linggis.

"Tersangka Adi tetap berada di atas motor untuk berjaga-jaga," lanjut Shinto.

Ambon dengan dibantu IDS lantas menguras barang-barang berharga di dalam rumah.

Yang mereka ambil adalah perhiasan, uang tunai, dan barang elektronik yang mudah dibawa.

Saat beraksi di daerah Jambangan Juli lalu misalnya. Mereka membawa laptop dan uang tunai Rp 500 ribu.

Lalu, saat membobol rumah di Perumahan Pondok Maritim, selain menggasak uang tunai Rp 4,2 juta, pelaku menggondol sepeda motor Honda Beat.

"Total mereka sudah beraksi lima kali," beber Shinto.

Nah, berdasar keterangan Ambon, polisi memburu dua pelaku lain.

Hasilnya, Adi ditangkap di daerah Wiyung pada Rabu (9/11).

Dia sempat lari saat polisi menemukan tempat persembunyiannya. Dua timah panas akhirnya bersarang di kaki kiri Adi.
"Tersangka terpaksa kami tembak karena melarikan diri," ungkap Shinto.

Berdasar data kepolisian, Adi cs sudah lama beroperasi di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.

Adi bahkan sudah tiga kali keluar-masuk penjara.

Tercatat, pada 2008, 2009, dan 2011, dia mendekam di balik jeruji besi. Masing-masing selama setahun dengan kasus yang sama.

Sebenarnya, Adi sempat bertobat. Awal tahun ini, dia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah bank di daerah Darmo.
Namun, pekerjaan tersebut hanya dilakoni lima bulan. Setelah itu, dia menganggur lagi.

"Kondisi itulah yang membuat saya terpaksa nyolong lagi," aku Adi.

Sepanjang Juli lalu, dia menyatroni dua rumah di daerah Kebraon dan Jambangan.

Hasil penjualan barang curian dari dua rumah itu mencapai puluhan juta rupiah.

Uangnya lantas dibagi tiga. Adi mengaku menggunakan uang hasil kejahatan tersebut untuk pesta miras.

"Sudah pisah dari istri, jadi untuk pesta miras saja," ujar pria satu anak itu. (aji/c6/fal/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur Gelapkan Uang Rp 6 M, Dipakai Beli Emas dan Dugem


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler