Jadi Tersangka, Bupati Bonaran Merasa Tambah Pekerjaan

Jumat, 22 Agustus 2014 – 07:21 WIB

jpnn.com - SIBOLGA - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Raja Bonaran Situmeang, mengakui, beban pekerjaannya bertambah karena harus juga mempersiapkan diri menghadapi proses hukum pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan suap kepada mantan Ketua MK Akil Muchtar saat sengketa Pilkada Tapteng tahun 2011 lalu.

"Selama ini saya berjuang untuk mengangkat Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) keluar dari peta kemiskinan. Saya lelah, tidur sampai jam 12 (malam) bahkan jam 2 (dini hari). Tapi sekarang saya berjuang bukan hanya untuk masyarakat Tapteng lagi, tapi juga untuk diri saya sendiri. Tambah pekerjaan saya. Tapi itu bukan masalah," ujar Bonaran kepada sejumlah wartawan yang mewawancarainya usai mengikuti pertemuan bertajuk 'Menampung Aspirasi Masyarakat' di Aula Bina Graha Kantor Bupati setempat di Pandan, Kamis (21/8) siang.

BACA JUGA: Tertimbun Longsor, 1 Tewas, 7 Selamat

Forum itu dihadiri para tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama perwakilan tiap kecamatan se-Tapteng, camat dan beberapa pimpinan SKPD. "Saya hanya minta doa dan dukungan dari masyarakat kepada saya, supaya Tuhan memberikan kekuatan kepada saya untuk bisa menunjukkan mana yang benar mana yang salah. Saya yakin doa orang benar sangat besar kuasanya jika didoakan dengan sungguh-sungguh," timpal Bonaran lagi.

Bonaran yakin bisa membuktikan dirinya tidak menyuap Akil. Sebab, ditegaskannya bahwa dia tidak ada mengirim uang secara langsung atau pun melalui orang suruhannya kepada Akil.

BACA JUGA: Beritakan 5.882 Pelajar tak Perawan, Radar Sukabumi Didemo

“Kalau ada orang yang (mengaku) memberikan uang kepada Akil, kenapa tidak ditahan. Saya, apa yang saya lakukan. Emangnya pernah, kepada siapa saya berikan uang. Untuk apa" Saya-kan sudah menang 62,10 persen (di Pilkada Tapteng). Orang yang katanya ada menransfer uang itulah yang ditahan,” tantang Bonaran.

Bonaran mengaku siap menghadapi tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu. Jika KPK menyebutkan sudah mengantongi dua alat bukti, Bonaran malah penasaran dengan itu. “Apa kedua alat bukti itu, tunjukkan. Saya juga kepingin belajar (mempelajarinya,red),” bebernya.

BACA JUGA: Mabes Polri Ungkap Judi Online Model Baru di Batam

Dia juga ingin para hakim panel dan ketua MK saat itu Mahfud MD berkenan memberikan keterangan sebagai saksi fakta kepada KPK, apakah memang perkara itu dipengaruhi uang. Bonaran juga berencana menyurati Indonesian Lawyer Club (ILC) di Tv One agar kasus ini dibedah.

“Saya akan surati hakim panel dan Pak Mahfud MD mempertanyakan apakah benar saya dimenangkan dalam perkara itu karena pengaruh uang. Kalau benar karena uang, ya sudah kita batalkan (putusan MK saat itu). Saya percaya sama Pak Mahfud dan para hakim panel itu,” tukasnya sembari mengatakan akan berdiskusi dengan tim pengacaranya di Jakarta pasca selesainya gelaran perayaan HUT Tapteng 24-30 Agustus nanti.

Mantan pengacara di Jakarta itu kemudian berjanji akan kooperatif menghadapi proses hukum ini. “Karena ini saatnya saya akan membuktikan diri apa memangnya yang sudah saya lakukan. Mereka (KPK) juga harus kooperatif, tunjukkan apa yang saya lakukan, jangan cuma katanya, katanya, mana buktinya?” tantang Bonaran seraya menyebutkan dirinya baru mengetahui status tersangkanya dari isi surat penggeledahan petugas KPK ke kantor dan rumah dinasnya pada Rabu (20/8) kemarin.

Meski telah ditetapkan tersangka, Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang tetap menjalankan tugas-tugas pemerintahannya seperti biasa. Roda pemerintahan di jajaran Pemkab Tapteng juga tidak terganggu.

Kamis (21/8) pagi, Bonaran tampak membuka Lomba Kreatiftas Siswa SMA dan SMK di Auditorium SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan. Selepas itu, Bonaran langsung bertolak ke Aula Bina Graha Kantor Bupati Tapteng menghadiri pertemuan bertajuk 'Menampung Aspirasi Masyarakat'. Forum itu dihadiri para tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama perwakilan tiap kecamatan se-Tapteng, camat dan beberapa pimpinan SKPD Pemkab Tapteng, hingga sore.

“Saya masih berada di tengah-tengah masyarakat. Roda pemerintahan tidak terganggu. Saya punya jajaran SKPD dan staf yang sudah handal. Semua berjalan sesuai jadwal yang telah disusun sebelumnya. Hari ini saya bertemu dengan para tokoh masyarakat, adat dan agama yang telah diagendakan sejak pekan lalu,” pungkas Bonaran saat diwawancarai usai pertemuan itu. (ms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dugaan Korupsi, Rumah Adik Tiri Atut Digeledah Polda Banten


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler