BACA JUGA: Max Moein Hindari Wartawan
Akibat kebijakan ini, jatah menginap di Mekah bagi para jemaah calon haji Indonesia bertambah 2 hari menjadi 41 hari.“Ya, baru saja ada surat dari pemerintahan Arab Saudi
Dengan demikian, kata Ghafur, berarti imbasnya jemaah asal Indonesia akan lebih lama berada di Mekah
BACA JUGA: Kementerian PAN Loloskan Lulusan SMK
“Otomatis jemaah kita juga harus menambah hari menginap di MekahBACA JUGA: Mabes Akan Periksa Tiga Kapolda
Tapi tenang saja, biaya penginapan pemondokan dan makan tidak bayar lagiKan jemaah bayarnya sudah untuk satu musim, bukan hitung hari,” beber dia.Jemaah akan berada di Madinah selama 8 hari, lalu di Mekah 24 hariJemaah akan terbang dari berbagai embarkasi di tanah air sejak 23 Oktober, pulang perdana menjadi 2 Desember dari rencana awal 30 Nopember“Jemaah tinggal tidur saja di pemondokan, tidak usa mikirin biaya lagiBegitu juga soal catering, semuanya sudah selesai dikontrakPetang ini (kemarin, red) Menteri Agama (Maftuh Basyuni) berangkat ke tanah suciBeliau meninjau pemondokan, catering, dan kesiapan lain menyambut kedatangan jemaah,” kata Ghafur.
Departemen Agama selaku penyelenggara ibadah haji, tak mau lagi namanya tercoreng karena peristiwa beberapa tahun silam terkait amburadulnya cateringKasus itu telah tercatat di sejarah hitam catering haji, khususnya bagi jemaah Indonesia yang kelaparan saat di Mina dan Arafah.
“Untuk di Mina dan Arafah saja, tahun ini kita kontrak 12 katering, seperti Al-Muhtar, Al-Ihkwan, dan AhmadiBiayanya sekitar 270 riyal per jemaahItu untuk 16 kali makan di Mina dan Arafah,” papar dia.(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Bantah Terlibat Proyek di IPDN
Redaktur : Tim Redaksi