Jaga Kesehatan Usus dan Pencernaan dengan Mengonsumsi 6 Buah Sehat Ini

Sabtu, 23 April 2022 – 07:30 WIB
Pisang. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - USUS merupakan salah satu organ penting tubuh yang berfungsi sebagai tempat segala sesuatu, baik makanan dan minuman dicerna.

Usus Anda memiliki ratusan ribu bakteri sehat yang berguna untuk mencerna makanan dan mencegah bakteri jahat berkembang biak.

BACA JUGA: 5 Tips Menjaga Kesehatan Usus, Silakan Dicoba

Bakteri usus atau mikroflora membutuhkan lingkungan yang stabil untuk tumbuh dan berkembang.

PH ideal di usus besar adalah antara 6,7 dan 6,9. Usus besar perlu sedikit asam untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan 5 Buah Sehat Ini

Menumbuhkan dan menjaga "bakteri usus baik" berkembang sangat penting untuk menjalani kehidupan yang penuh dan bersemangat.

Makanan yang kita makan secara drastis memengaruhi keseimbangan bakteri yang halus ini.

BACA JUGA: 6 Buah Sehat Ini Bakalan Bantu Menurunkan Asam Lambung, Silakan Dicoba

Oleh karena itu, memastikan bahwa diet kita secara teratur mengandung makanan yang menghasilkan bakteri usus yang baik adalah penting.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Lifehack.org.

https://www.lifehack.org/489223/6-fruits-to-boost-gut-bacteria-for-a-healthier-digestive-system.

1. Pisang

Salah satu buah sehat yang bisa menjaga kesehatan usus adalah pisang.

Serat sangat penting untuk merangsang proses produksi bakteri usus yang baik dan sama pentingnya untuk kesehatan dan fungsi pencernaan Anda secara keseluruhan.

Pisang tidak hanya kaya akan serat larut, tetapi juga mengandung senyawa prebiotik (serat yang tidak dapat dicerna) yang melewati bagian atas saluran pencernaan dan tetap tidak tercerna karena tidak bisa sepenuhnya dipecah.

Begitu mereka melewati usus kecil, akan mencapai usus besar di mana mereka difermentasi oleh mikroflora usus.

Singkatnya, pisang bekerja untuk menjaga keharmonisan antara mikroba dalam komunitas bakteri.

2. Blueberry

Blueberry membantu mendiversifikasi bakteri usus kita, menghancurkan bakteri usus yang berbahaya dan juga menghasilkan salah satu rasio serat per kalori terbaik di planet ini.

Karena kebanyakan buah beri dikemas dengan biji kecil, kandungan seratnya lebih tinggi daripada kebanyakan buah lainnya.

3. Kiwi

Kiwi adalah buah sehat sumber energi yang bebas lemak dan padat nutrisi.

Satu cangkir irisan kiwi mengandung 110 kalori, tanpa lemak, dua gram protein, lebih banyak serat.

Serat dalam kiwi juga baik untuk mengikat dan membuang racun dari usus besar yang membantu mencegah kanker usus besar.

4. Apel

Selain menjadi makanan kaya serat, para ilmuwan baru-baru ini menunjukkan bahwa manfaat kesehatan penting dari apel mungkin berasal dari dampaknya terhadap bakteri di saluran pencernaan.

Dalam penelitian pada hewan laboratorium, asupan apel diketahui secara signifikan mengubah jumlah dua bakteri (Clostridiales dan Bacteriodes) di usus besar.

Sebagai hasil dari perubahan bakteri ini, metabolisme di usus besar juga berubah, yang memberikan banyak manfaat kesehatan.

5. Raspberry

Mirip dengan blueberry, raspberry kaya akan serat larut, serat dan kandungan air dalam raspberry membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Serat yang cukup meningkatkan keteraturan yang sangat penting untuk pembuangan racun setiap hari melalui empedu dan tinja.

6. Pir

Untuk alasan gizi, kita sering disarankan oleh para ahli kesehatan untuk mengonsumsi kulit buah-buahan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa kulit pir mengandung setidaknya tiga sampai empat kali lebih banyak fitonutrien fenolik daripada dagingnya.

Fitonutrien ini termasuk antioksidan, flavonoid, antiinflamasi, dan fitonutrien antikanker seperti asam sinamat.

Penting juga untuk dicatat bahwa dalam hal kesehatan usus kita, pir adalah buah yang kaya serat dan kulit pir telah terbukti mengandung sekitar setengah dari total serat makanan pir.

Bahkan dengan kandungan seratnya yang tinggi, ini dianggap sebagai salah satu makanan yang paling mudah dicerna.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler