Jaga Ketahanan Energi, Sultan Dukung Pemerintah Tingkatkan DMO CPO untuk Biodiesel

Rabu, 04 Januari 2023 – 19:06 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta pemerintah untuk secara bertahap meningkatkan Domestik Market Obligation (DMO) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk memenuhi kebutuhan bauran biodiesel B35 dan B40.

Sultan menyampaikan hal itu pada Rabu (4/1/2023) menanggapi gejala krisis energi menyusul meningkatnya ketegangan dan eskalasi antara Rusia dengan Ukraina bersama negara-negara anggota NATO.

BACA JUGA: Hakim Patut Memperhatikan Fakta Persidangan Kasus Ekspor CPO

Menurut Sultan, hal itu untuk merespons adanya upaya penolakan produk olahan sawit oleh Eropa dan potensi penurunan permintaan CPO Indonesia oleh India.

"Kami mengapresiasi kebijakan Menteri Perdagangan RI yang akan memberlakukan peningkatan porsi DMO CPO dari perbandingan 1:8 menjadi 1:6 untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng menjelang Ramadan,” ungkap Sultan.

BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Pacu Industri CPO

Namun, menurut Sultan, dalam jangka panjang pemerintah juga perlu menyiapkan pasokan CPO yang lebih untuk kebutuhan kebijakan bauran biodiesel B35 atau bahkan B40.

Sebagai negara kepulauan yang luas, kata Sultan, Indonesia membutuhkan bahan bakar jenis biosolar yang lebih dalam mendukung aktivitas transportasi dan logistik.

BACA JUGA: Pejabat Bea Cukai Sebut Pelaku Usaha Tak Wajib Realisasikan Kuota CPO

Di sisi lain, Sultan menekankan perlu memperhatikan kembali nilai impor BBM yang terus mengalami peningkatan dan signifikan menggerus cadangan devisa negara.

“Selama ini kita hanya menjadi suplayer bahan baku biosolar untuk negara-negara Eropa. Pada tahun 2021, Uni Eropa mengimpor minyak sawit dan produk turunnya hingga mencapai US$ 6,4 miliar di mana sebagian besar akan digunakan sebagai bahan bakar biofuel," ujar mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.

Sebagai penghasil utama CPO, lanjut Sultan, Indonesia seharusnya mampu menjadi pemain utama produsen biodiesel dunia.

Namun, Sultan menyayangkan, pada 2022, konsumsi minyak sawit untuk biodiesel diperkirakan baru 17 persen dari produksi CPO. Padahal Produksi Minyak Sawit RI Capai 45,12 Juta Ton pada 2022.

“Oleh karena itu, diharapkan ke depannya DMO CPO yang diperuntukkan khusus biodiesel terus ditingkatkan sesuai kebutuhan secara proporsional. Kami juga mengapresiasi kementerian ESDM yang berhasil menyabet penghargaan tertinggi di Kawasan Asia Tenggara pada ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2022,” ujar Sultan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler