Jaga Stabilitas Stok Cabai, Kementan Percepat Lakukan Ini Secara Serentak

Minggu, 12 Juni 2022 – 20:12 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat pantau penanaman cabai di sejumlah daerah. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan beberapa upaya preventif dalam menghadapi kondisi cuaca saat ini untuk menjaga ketersediaan aneka cabai di pasaran.

Di antaranya bantuan fasilitasi distribusi dari daerah surplus, Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati, fasilitasi dan penyaluran sarana produksi, serta percepatan tanam untuk kawasan cabai seluas 3.350 hektare di akhir semester I.

BACA JUGA: Guru Besar IPB dan ITB Sambut Baik Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan program tersebut dilakukan sesuai amanat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meminta untuk melakukan langkah cepat dengan realisasi bantuan hortikultura di kawasan cabai, seperti yang saat ini dilakukan di Sumedang.

"Kami memberikan bantuan bagi tanaman-tanaman cabai yang sudah kurang sehat agar segera diganti dengan yang baru,” kata Prihasto Setyanto saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (11/6) kemarin.

BACA JUGA: Kementan Ajak Jajarannya Jaga Ketahanan Pangan Nasional, Ini Tujuannya

Prihasto menambahkan selain bantuan bersifat masif tersebut, diberikan juga benih-benih cabai seluas 1.000 hektare untuk menjaga stabilitas ketersediaan aneka cabai di pasaran.

Targetnya, untuk mendorong produktivitas cabai.

BACA JUGA: Bea Cukai Siap Dorong UMKM Ekspor Produk ke Pasar Internasional

Dia berharap dengan statergi tu dalam dua hingga tiga bulan ke depan, semuanya sudah kembali normal.
"Kami cek di early warning system, bulan Juli dan Agustus kondisi mulai stabil kembali karena saat ini seperti yang diketahui, curah hujan cukup tinggi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Prihasto melakukan kegiatan Gerdal OPT di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Kegiatan tersebut diikuti secara serentak oleh UPTD BPTPH di 12 provinsi dan 15 kabupaten/kota di Indonesia.

Gerdal OPT serentak itu dilaksanakan menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati, dalam rangka antisipasi serangan OPT cabai di musim hujan.

“Ke depannya, produk hortikultura tidak hanya mengedepankan kuantitas, tetapi juga kualitas. Salah satu cara meningkatkan kualitasnya adalah dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia,” terangnya.

Ketersediaan Aneka Cabai

Berdasarkan angka early warning system (EWS), ketersediaan aneka cabai, yakni rawit merah, rawit hijau, cabai merah keriting, dan cabai besar pada Juni hingga Juli terpantau masih surplus untuk memenuhi kebutuhan nasional, terutama dalam menghadapi Iduladha mendatang.

EWS menunjukkan total produksi cabai besar nasional pada Juni sebesar 78.040 ton, sedangkan kebutuhannya diperkirakan 76.317 ton, sehingga neraca cabai besar surplus 1.723 ton.

Untuk cabai rawit, produksi Juni sebesar 73.562 ton dan kebutuhannya diperkirakan 72.159 ton, sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 1.403 ton.

Pada Juli nanti, total produksi cabai besar diprediksi mencapai 99.949 ton dan cabai rawit sebesar 209.673 ton.

Untuk kebutuhannya sendiri, cabai besar diperkirakan 97.731 ton dan cabai rawit diperkirakan 87.308 ton, sehingga neraca cabai besar akan surplus 2.218 ton dan neraca cabai rawit surplus sebesar 22.365 ton.

Prihasto menyebutkan pada Agustus produksi cabai besar dipastikan mencapai 98.561 ton dan cabai rawit mencapai 120.536 ton.

Dengan kebutuhan cabai besar sekitar 78.861 ton dan cabai rawit sekitar 74.564 ton, neraca cabai besar diprediksi surplus 19.701 ton dan neraca cabai rawit surplus sebesar 45.972 ton.

Prihasto menambahkan timnya menyiapkan langkah bantuan distribusi mobilisasi barang dari daerah surplus produksi.

Juga pembinaan pascapanen untuk produk olahan kering.

“Produk olahan cabai kering ini diharapkan mampu menjadi subtitusi di kala harga cabai segar sedang relatif meningkat,” jelas Prihasto. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai di Jakarta Makin Pedas, Mak-Mak Mulai Menekan Pembelian


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler