jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan menganggap Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai daerah otonom baru punya makna strategis untuk dikuasai secara politik. Karenanya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu berupaya keras untuk meloloskan jagonya agar terpilih menjadi gubernur definitif pada pilkada Kaltara iyang digelar 9 Desember nanti.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Kaltara perlu dipimpin figur gubernur yang sejalan dan satu visi dengan kebijakan Presiden Joko Widodo. Sebab, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kaltara harus dipimpin sosok yang mampu menerjemahkan keinginan Jokowi -sapaan Joko Widodo- dan PDIP tentang wilayah perbatasan sebagai halaman depan.
BACA JUGA: Perintahkan Semua Kader TMP Dukung Kepala Daerah yang Diusung PDIP
Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Hasto mengatakan bahwa jika kelak Kaltara dipimpin gubernur yang dijagokan partai berlambang kepala banteng itu, maka proses pembangunannya bakal lebih cepat. Sebab, hal itu akan memudahkan upaya membangun sinergi dengan pemerintahan pusat yang juga dipimpin PDIP.
“Presiden Jokowi, menteri dari PDIP ditambah lagi menteri yang ada kedekatan dengan PDIP akan semakin mempercepat kemajuan pembangunan Kaltara yang merupakan provinsi baru,” ujar Hasto dalam rapat koordinasi dan konsolidasi struktur PDI Perjuangan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (23/11).
BACA JUGA: Lion Air Dianggap Hambat Indonesia Masuk ICAO
Untuk pilkada Kaltara, PDIP telah mengusung pasangan Irianto Lambrie-Udin Hianggio. Selain itu ada pula jago-jago PDIP untuk pemilihan bupati di wilayah Kaltara. Antara lain Ingkong ala di Bulungan, Asmin Laura Hafudz di Nunukan, serta Markus S yang dijagokan sebagai calon bupati di Tana Tidung.
Hasto menambahkan, jika para kepala daerah di Kaltara berasal dari PDIP maka hal itu akan mempermudah pembangunan. Terlebih dengan status sebagai daerah otonom baru, Kaltara harus bisa menjalin kerja sama, termasuk di antara para bupatinya.
BACA JUGA: Rapat Pansus dengan Mantan Menhub Batal, Rieke Kecewa
Hasto pun mengingatkan, sinergi harus dikedepankan untuk mengejar ketertinggalan. “Pemerintah pusat bersama daerah harus satu kesatuan untuk mempercepat pembangunan Kaltara sehingga bisa mengejar kertinggalan dengan provinsi lainnya,” tambahnya.
Khusus pasangan Irianto-Udin, Hasto mengaku sangat optimistis duet bernomor urut 2 itu bakal memenangi pemilihan. Selain mesin PDIP yang terus bergerak, kata Hasto, pasangan Irianto-Udin juga didukung mayoritas partai. Yakni Golkar, Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP dan PBB.
Bahkan hasil survei terakhir menunjukkan duet Irianto-Udin berada di atas angin dibanding pesaingnya. Namun, Hasto menganggap hasil survei belum cukup.
Menurut Hasto, kader dan struktur PDIP di Kalimantan Utara akan bergotong royong untuk meyakinkan calon pemilih.”Bagaimanapun pada akhirnya rakyat pengambil keputusan tertinggi,” tandasnya.
Untuk itu PDIP juga mengirim khusus untuk mengawal posisi Irianto-Udin yang saat ini berada di atas angin. “Kami kirim tim khusus sampai 9 Desember saat penghitungan suara,” pungkasnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kamis, Surya Paloh dan Yusril Satu Panggung
Redaktur : Tim Redaksi