jpnn.com - JAKARTA - Tokoh muda Muhammadiyah, Yusuf Warsyim menyatakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Letjend TNI (Purn) Sutiyoso untuk jadi Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) sangat tepat.
Keputusan tersebut menurut Yusuf, menjadi objektif karena lepas dari kepentingan dua kubu yang ada di istana. "Di istana itu ada dua kubu, yakni Luhut Binsar Panjaitan dan AM Hendropriyono. Kedua kubu itu saya dengar mengusulkan jagoannya masing-masing untuk jadi KaBIN. Tapi Jokowi memilih Sutiyoso yang tidak diusulkan oleh kedua kubu. Itu cara Jokowi menolak usulan Luhut dan Hendro," kata Yusuf Warsyim, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (11/6).
BACA JUGA: Bocah Cantik di Bali itu Dibunuh Karena Dapat Warisan 60 Persen?
Yusuf menjelaskan, dipilihnya Sutiyoso untuk memimpin BIN tanpa sponsor dan promotor, merupakan sinyal dari Jokowi untuk Sutiyoso agar lebih leluasa dalam memberikan masukan kepada presiden nantinya.
"Beda kalau KaBIN berasal dari usulan Luhut atau Hendro, pasti ada ganjalan psikologis bagi KaBIN untuk bicara dengan presiden," tegasnya.
BACA JUGA: Bang Yos jadi Kepala BIN, Polri: Itu Urusan Hati
Potensi permasalahan baru yang harus diantisipasi oleh presiden ujarnya, pastikan Sutiyoso lepas dari jabatannya sebagai Ketua Umum PKPI yang dalam pilpres lalu bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Jabatan politik Sutiyoso harus segera dia lepas, sebab proses politik di DPR akan berlangsung. KMP tentu tidak akan tinggal diam kalau aroma KIH sangat kencang dalam uji kalayakan dan kepatutan nantinya," pungkas Yusuf Warsyim.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Ahok Bantah Pengaruhi Jokowi Pilih Bang Yos Sebagai KaBIN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soroti Kasus Angeline, Fahri Hamzah Cerita Pernah Adopsi Anak
Redaktur : Tim Redaksi