jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, tidak pernah mempengaruhi Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebab, pria yang akrab disapa Ahok itu menyatakan, tidak mungin bisa melobi Jokowi.
"Mau lobi apa? Emangnya aku bisa pengaruhi Pak Jokowi," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/6)
BACA JUGA: Soroti Kasus Angeline, Fahri Hamzah Cerita Pernah Adopsi Anak
Diketahui, Sutiyoso sempat beberapa kali melakukan kunjungan tak terjadwal ke Balai Kota DKI untuk menemui Ahok. Pada Senin, 3 November 2014, ketika Ahok masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur, Sutiyoso menemuinya di malam hari. Ketika itu, Ahok mengaku, Sutiyoso sekadar ingin melihatnya bekerja sebagai Gubernur DKI.
Kemudian pada Kamis, 22 Januari lalu, Sutiyoso tiba-tiba mengunjungi Ahok dalam perjalanannya menuju ke kantor ORARI. Pada saat itu mantan Gubernur DKI periode 1997-2007 itu sempat memuji kebijakan reformasi birokrasi yang dijalankan oleh Ahok di pemerintahan Provinsi DKI.
BACA JUGA: Jokowi harus Jelaskan Kenapa Pilih Orang Tua Jadi KaBIN
Ahok menjelaskan, dirinya sudah lama mengenal Sutiyoso. Meski demikian, hal itu tidak menjadi alasan untuk membantu Sutiyoso supaya bisa menjadi Kepala BIN dengan cara melobi Jokowi.
Namun, Ahok mengaku, senang Sutiyoso ditunjuk sebagai Kepala BIN. "Dia (Sutiyoso) memang orang intel," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
BACA JUGA: Inilah Wajah Agustinus, Tersangka Pembunuh Angeline
Seperti diketahui, Jokowi mengakui, dirinya sudah memilih Sutiyoso sebagai Kepala BIN. Mantan Gubernur DKI itupun mengaku, sudah mengajukannya kepada DPR. Dalam memilih, Jokowi memperhatikan latar belakang Sutiyoso yang banyak berkecimpung di dunia intelijen dan militer. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Dana Aspirasi Anggota DPR, Ini Kata KPK
Redaktur : Tim Redaksi