Jakarta dan Surabaya Dominasi Pasar Properti Indonesia

Minggu, 19 Mei 2019 – 01:31 WIB
Ilustrasi apartemen. Foto: Pratidina/Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perbaikan ekonomi domestik dan perubahan tren gaya hidup masyarakat urban diprediksi membuat pasar apartemen kelas menengah atas bergerak positif.

Jakarta dan Surabaya disebut sebagai dua kota utama yang akan mengalami peningkatan pasar apartemen.

BACA JUGA: Properti Menengah Masih Seksi, Jade Development Garap Proyek Baru

Kepala Riset Savills Indonesia Anton Sitorus mengungkapkan, permintaan apartemen di Indonesia pada beberapa tahun terakhir didominasi pengguna langsung atau end user.

BACA JUGA: Bangun Apartemen The Parc, SouthCity Gandeng GoWork

BACA JUGA: Orang Tua Group Agresif Buka Gerai Furnitur JYSK

Profil pembelinya, antara lain, kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja profesional yang tingkat pertumbuhannya terbilang besar.

’’Kebanyakan permintaan dari pasar end user itu menyasar produk yang berkualitas, tetapi terjangkau,’’ ujar Anton, Kamis (16/5).

BACA JUGA: Tower Barcelona Urbantown Karawang Cocok untuk Para Pekerja

Dengan tingginya permintaan, tingkat investasi properti untuk segmen apartemen dinilai lebih menguntungkan.

Terlebih jika apartemennya memiliki fasilitas-fasilitas yang menguntungkan pengguna.

’’Di Jabodetabek, permintaan hunian mencapai 100 ribu unit per tahun, sedangkan pasokannya hanya 50 ribu unit per tahun,’’ jelasnya.

Sementara itu, Colliers International memaparkan bahwa pasar properti Indonesia terkonsentrasi di dua kota besar, yakni Jakarta dan Surabaya.

Investasi properti dalam negeri terus meningkat seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah.

Managing Director of Valuation and Advisory Services Asia Colliers International David Faulkner menuturkan, proyek infrastruktur menciptakan peluang untuk pembangunan berkonsep transit oriented development (TOD) dan kawasan industri.

Menurut David, selain pertumbuhan pembelian, traffic sewa properti bakal meningkat bergantung dari tipe properti.

’’Tingkat kenaikan sewa properti mencapai 6–10 persen. Berdasar data Colliers International, angka ini lebih tinggi daripada negara-negara lain yang hanya berkisar 5–8 persen,’’ terangnya.. (agf/res/c14/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik 25 Persen, Pendapatan Intiland Tembus Rp 887 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler