Jakarta Juara Corona, Anies Baswedan: Kasus Positif Bukan Kabar Buruk

Jumat, 21 Agustus 2020 – 06:11 WIB
Warga Jakarta saat menyambut kedatangan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan bahwa temuan kasus baru virus corona (COVID-19) bukanlah kabar buruk, melainkan sesuatu yang menggembirakan.

Karena itu, kata dia, persepsi masyarakat Jakarta dalam melihat kasus COVID-19 perlu ditata ulang. Dengan penemuan kasus baru, maka bisa dilakukan isolasi sehingga risiko penularan wabah semakin kecil.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Sampaikan Kabar Baik soal Insentif Tenaga Kesehatan

"Kita bangun kesadaran sama-sama. Sering kali kalau dengar ditemukan kasus positif, diasosiasikan sebagai kabar buruk," kata Anies di Jakarta, Kamis (20/8).

Sesungguhnya kalau ditemukan kasus positif dalam kondisi wabah artinya kabar baik. "Karena kalau tidak ditemukan, mereka bepergian ke mana-mana menularkan wabah," katanya.

BACA JUGA: Anies Baswedan Bangun Lagi Kampung Akuarium, Ahok Komentar Begini

Sejauh ini, Anies mengklaim pihaknya gencar melakukan pelacakan kasus COVID-19 dengan menyasar 40 ribu penduduk Jakarta per pekan. Jumlah yang disasar di atas standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga tidak heran jika kasus harian di Jakarta meningkat tajam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan apabila pelacakan terhadap warga pengidap penyakit menular itu dilakukan sekadarnya saja, maka akan berimbas fatal. Apalagi saat ini sebagian besar kasus baru yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.

BACA JUGA: Anies Baswedan Berharap Daerah Lain Tiru Cara Jakarta Mengendalikan COVID-19

"Karena dikejar, maka ketemu. Karena ketemu, angka positif jadi tinggi. Kalau mereka tidak ketemu sedang berkeliling tanpa sadar karena 2/3 tidak bergejala. Tapi kalau ketemu dengan orang tua, ketemu dengan orang yang punya penyakit bawaan, tertular, maka efeknya fatal," katanya.

Anies mengaku senang dengan tingkat kematian corona di Jakarta yang saat ini tercatat sebesar 3,6 persen. Presentase kematian itu lebih rendah dari seluruh wilayah di Indonesia yang terimbas pandemi yang bermula dari Wuhan (China) itu.

"Alhamdulillah atas izin Allah, dengan ikhtiar itu, maka di Jakarta ini tingkat fatalitasnya separuh dari tempat-tempat lain yang mengalami wabah seperti Jakarta," katanya.

Tingkat fatalitas kata sopan dari tingkat kematian. Dalam bahasa sopannya fatalitas, ini tingkat kematian. "Karena ini bukan statistik, ini manusia, ini saudara kita," katanya. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler