Jakarta Siaga Dampak Cuaca Ekstrem

Rabu, 28 Desember 2022 – 14:57 WIB
Potensi cuaca ekstrem masih ada menjelang Tahun Baru. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2023, Pemprov DKI Jakarta telah bersiaga.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta menyiagakan sebanyak 461 pompa keliling yang tersebar di lima wilayah ibu kota.

BACA JUGA: Tahun Baru Sebaiknya di Rumah Saja, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Ada

“Selain itu, kami memiliki 502 unit pompa tetap (stasioner) yang tersebar di 181 lokasi,” kata Kepala Dinas SDA Yusmada Faizal, Rabu.

Dia mengatakan Dinas SDA mencatat sebanyak 185 pompa keliling siap beroperasi dan 253 pompa keliling disiagakan yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

BACA JUGA: Luhut Menyindir KPK Lagi, Tajam

Pihaknya juga menyiagakan sebanyak 4.179 pasukan biru di lapangan yang berada di enam wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, ada juga 1.753 orang operator pompa dan pintu air di lima wilayah di DKI Jakarta.

BACA JUGA: Fakta-Fakta Pembunuhan Wanita Open BO di Sidoarjo, Baca Nomor 4

Dinas SDA DKI juga menyiagakan alat berat sebanyak 230 unit, serta da 464 truk sampah yang biasanya digunakan mengangkut limbah dari hasil pengerukan sungai atau kali.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan berdasarkan data BMKG, potensi curah hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat dapat terjadi disertai kilat dan angin kencang di Ibu Kota berlangsung 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Sementara itu, BMKG menyebutkan DKI Jakarta termasuk daerah yang masuk potensi cuaca ekstrem pada 28-30 Desember 2022 dengan status siaga.

Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor.

BMKG menjelaskan potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

Pemicunya di antaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Selain itu, meningkatnya intensitas fenomena seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial sehingga aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Doni Salmanan, Divonis 4 Tahun Penjara, Ditempatkan di Sel Pengamanan Khusus, Lihat Tuh


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler